Pro-Kontra Sriwijaya FC Meledak di Bursa Transfer Tanpa ISL

oleh Riskha PrasetyaWiwig Prayugi diperbarui 12 Jan 2016, 14:45 WIB
Alberto Goncalves (tengah), salah satu pemain baru Sriwijaya FC untuk musim 2016. (Bola.com/Riskha Prasetya)

Bola.com, Palembang - Keputusan Sriwijaya FC merekrut delapan pemain baru untuk musim 2016 mendapat tanggapan dari suporter. Ada yang bernada positif, ada pula yang mempertanyakan.

Ketua Singa Mania, Ariyadi Eko mengatakan, dengan mendatangkan banyak pemain bintang, Sriwijaya FC membuktikan diri sebagai klub elite di kancah persepakbolaan nasional. Apalagi, saat kompetisi vakum, banyak klub pasrah merelakan pemain pergi.

“Kami mengapresiasi manajemen terkait keputusan mengontrak pemain bintang. Jujur, awalnya kami cukup kaget karena ada Bayu Gatra dan Alberto Goncalves yang masuk daftar pemain baru. Sisi positifnya, suporter jadi penasaran ingin melihat racikan terbaru di Sriwijaya FC,” kata Ariyadi. 

Advertisement

Sayangnya, rekrutan baru yang berstatus pemain bintang bakal sia-sia karena Sriwijaya FC baru mengonfirmasi mengikuti Piala Gubernur Kaltim. Namun, suporter memahami kondisi itu wajar karena setelah Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman, baru Piala Gubernur Kaltim yang menawarkan persaingan bagus.

“Suporter berharap ISL 2016 digelar jadi pemain top di Sriwijaya FC tidak sia-sia. Akan lebih terasa ketika mereka tampil di ISL dan memburu gelar hingga tiket ke kompetisi Asia,” imbuhnya.

Namun, ada penilaian juga Sriwijaya FC sayang merekrut pemain Persib Bandung 2015 yang masa emasnya dianggap sudah lewat. Seperti diketahui, empat pemain Persib yang gabung SFC adalah Firman Utina, Supardi Nasir, M. Ridwan, dan Achmad Jufriyanto. Dari keempat pemain itu, hanya Jufriyanto yang berusia di bawah 30 tahun.

“Saya pikir ada hal yang harus diprioritaskan klub, apakah mengontrak pemain untuk jangka pendek atau panjang. Kalau jangka panjang, sepertinya harus lebih banyak pemain muda. Tapi, sejauh ini apa yang dilakukan manajemen melegakan suporter. Itu artinya klub serius,” ujar Ismail Edi, Ketua Sriwijaya Mania.

Menanggapi perekrutan yang cukup heboh itu, manajer Sriwijaya FC, Nasrun Umar tetap santai. Langkah Sriwijaya FC tidak mendadak, tapi melewati proses evaluasi dan rapat dengan jajaran manajemen. Bahkan, manajemen masih melakukan negosiasi dengan satu pemain asing yang berposisi sebagai gelandang.

“Kalau soal kompetisi vakum, klub memang dirugikan. Tetapi kami tetap menjalankan tugas mengawal Sriwijaya FC sesuai rencana. Semua sudah dibicarakan matang lewat evaluasi,” jelas Nasrun.

Hasil evaluasi Sriwijaya FC 2015:

Pemain dilepas: Osas Saha, Simone Quintieri, Abdoulaye Maiga (pindah ke Malaysia), Ferdinand Sinaga, Patrich Wanggai, Faturahman

Pemain dipertahankan: Dian Agus Prasetyo, Yogi Triana, Teja Paku Alam, Wildansyah, M Fahrudin, Ngurah Nanak, Syaiful Indra Cahya, Zalnando, Ichsan Kurniawan, Asri Akbar, Hapit Ibrahim, Manda Cingi, Achmad Hisyam Tolle, Yohanis Nabar, TA Musafri, Rizky Dwi Ramadhana, Titus Bonai

Pemain baru:
1. Firman Utina
2. Supardi
3. M Ridwan
4. Ahmad Jufrianto
5. Alberto 'Beto' Goncalves
6. Thiery Gauthesi
7. Bayu Gatra
8. Airlangga Sucipto

Staf Pelatih:
Pelatih Kepala: Beny Dollo
Asisten Pelatih: Hartono Ruslan
Pelatih Kiper: Hariono
Pelatih Fisik: Kosong