Bola.com, Bandung - Djajang Nurdjaman meninggalkan Persib Bandung guna menuntut ilmu ke Italia. Ia meninggalkan kesan mendalam bagi Persib. Djanur telah menanamkan kenangan manis dengan membawa Persib juara ISL 2014, juara Piala Wali Kota Padang 2015, dan juara Piala Presiden 2015.
Manajer Persib, Umuh Muchtar pun berkaca-kaca saat Djanur pamit menuju Italia. "Sebenarnya sangat berat ditinggalkan Pak Djanur tapi saya tetap berikan semangat karena dia pelatih terbaik, terbukti dia memberikan gelar Persib setelah 19 tahun tanpa mahkota," ujar Umuh di kediamannya, Gg Desa, Jalan Kiaracondong, Bandung, Selasa (12/1/2016).
Baca Juga
Diakui Umuh, setelah empat tahun bersama-sama dengan Djanur di Persib, ada perubahan berarti di tim hingga mampu meraih juara ISL dan Piala Presiden. "Itu kebanggaan kami selama ini, terutama saat Piala Presiden yang heboh dan bisa main di SUGBK," kata Umuh lagi.
Kepergian Djanur ke Italia merupakan keputusan manajemen (PT PBB). "Ini semua keputusan manajemen menyekolahkan saya demi masa depan Persib. Mudah-mudahan berjalan lancar dan ini jadi kerja sama yang luar biasa," kata Djanur.
Djanur menambahkan, Umuh Muchtar sangat berjasa bagi perjalanan kariernya. Keputusan Djanur melatih Persib juga karena ajakan manajer yang hobi menggunakan topi koboi tersebut.
"Jujur, waktu masih di Pelita Jaya saya diajak Pak Haji ke Persib. Jadi, sebelum ke Italia saya harus pamit, karena Pak Haji saya anggap seperti orangtua. Saya datang untuk pamitan dan minta doa restu agar semua berjalan lancar. Mudah-mudahan bisa kembali kerja sama," tegas Djanur.
Djajang Nurdjaman akan belajar di markas Inter Milan selama satu tahun. Rencananya, PT PBB akan menggelar konferensi pers berkaitan dengan program kerja sama dengan Inter pada Rabu (13/1/2016) di Jakarta.
Manajemen Persib sudah mengontak Dejan Antonic guna menggantikan Djanur untuk sementara. Saat ini, Dejan masih berada di Hong Kong. Ia akan memutuskan soal masa depannya di Persib pada pekan depan.