PS TNI Tetap 100 Persen Dihuni Putra Terbaik Bangsa Indonesia

oleh Gatot Susetyo diperbarui 13 Jan 2016, 17:15 WIB
Para pemain PS TNI merayakan kemenangan atas PBFC melalui adu penalti pada laga Piala Jenderal Sudirman di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (18/11/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Kediri - Kendati memburu prestasi di Piala Gubernur Kaltim, PS TNI konsisten dengan kebijakan yang selama ini diterapkan menyangkut penggunaan pemain asing. PS TNI tak mau demi prestasi lantas berencana diperkuat pemain impor di turnamen yang digelar 6-28 Februari 2016 itu.

Menurut manajer PS TNI, Andry Mahyar Matondang, banyak pertimbangan mengapa salah satu tim amatir di ajang untuk memperingati HUT Kaltim ke-59 itu lebih mengoptimalkan anak-anak bangsa terbaik. Klub amatir lainnya di turnamen ini adalah tim PON Kaltim.

"Ini sesuai kebijakan dan arahan Pangkostrad Letjen Edy Rachmayadi sebagai petinggi militer yang peduli dengan sepak bola Indonesia. PS TNI ini wadah bagi putra-putra Indonesia untuk berprestasi di sepak bola karena sebenarnya negara ini memiliki banyak potensi pemain berbakat," kata Andry.

Advertisement

Lantaran status PS TNI sebagai klub amatir, aturannya memang dilarang merekrut pemain asing. "Klub amatir tak boleh memakai pemain impor. Di Indonesia hanya klub Divisi Utama dan ISL yang diizinkan mengontrak orang asing. Sikap kami ini bukan berarti PS TNI tak memiliki dana. Tapi, kami menghormati aturan yang berlaku," ujar manajer yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.

Padahal, di beberapa turnamen setingkat kabupaten yang banyak digelar di berbagai daerah, klub-klub amatir malah berlomba-lomba mendatangkan pemain asing agar tim mereka berprestasi.

"Itulah perbedaan kami dengan klub amatir di daerah. Klub ini milik institusi resmi negara, jadi tak bisa sembarangan menggunakan pemain asing. Lain cerita bila pada prosesnya nanti PS TNI berubah jadi klub profesional di kompetisi Indonesia," tutur Andry.

Jika PS TNI berubah jadi klub profesional, maka ini seperti yang telah dilakukan di Liga Singapura dan Liga Malaysia. "Saya tak bisa berkomentar soal perubahan status PS TNI karena itu wewenang Pangkostrad sebagai petinggi militer yang menunjuk saya sebagai manajer tim di klub ini. Tugas saya hanya teknis mempersiapkan tim," ucapnya.

Kendati begitu, Andry Mahyar Matondang yakin Manahati Lestusen dkk. mampu menandingi kontestan lain Piala Gubernur Kaltim, seperti yang dilakukan di pentas Piala Jenderal Sudirman lalu hingga babak delapan besar.