Bola.com, Palembang - Sriwijaya FC menjadi klub yang paling aktif dalam merekrut pemain baru di awal tahun 2016. Tercatat klub berjulukan Laskar Wong Kito tersebut sudah mendatangkan delapan pemain anyar.
Empat di antaranya berasal dari Persib Bandung, yakni Firman Utina, Achmad Jufriyanto, M. Ridwan, Supardi. Satu lagi, Airlangga Sucipto, yang juga pernah berkostum Persib. Kemudian Sriwijaya FC juga merekrut dua mantan pemain Arema Cronus, yakni Alberto 'Beto' Goncalves dan bek Thierry Gathuessi. Mantan pemain Bali United, Bayu Gatra Sanggiawan, juga masuk daftar skuat terbaru.
Bila melihat materi para pemain klub asal Kota Palembang tersebut, bisa jadi menakutkan buat tim lawan. Alasannya karena para pemain itu berstatus sebagai bintang di pentas sepak bola negeri ini.
Baca Juga
Pecinta sepak bola pun mulai penasaran dengan tangan dingin pelatih Benny Dollo dalam meramu skuatnya yang bertabur pemain bintang. Seperti apa prediksi formasi yang ideal untuk Laskar Wong Kito dengan materi pemain yang dimilikinya? Berikut bola.com mencoba membuat formasi yang ideal untuk Sriwijaya FC:
1. Penjaga Gawang (Dian Agus Prasetyo)
Sosok pria berusia 30 tahun tersebut belum di bawah mistar gawang Sriwijaya FC. Kehebatannya dalam membaca bola atas dan bawah membuatnya disegani pemain lawan.
Dian Agus juga tak segan keluar dari sarangnya untuk menghalau bola yang datang sehingga setiap Laskar Wong Kito melakoni pertandingan, pelatih selalu mempercayainya untuk bermain dari menit awal.
2. Lini Belakang (Supardi, Fachrudin, Jufriyanto, Syaiful Indra)
Pertahanan Sriwijaya FC menjadi lebih kuat dengan masuknya mantan pemain Persib Bandung, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto. Kedua pemain itu mempunyai daya jelajah yang luas.
Selama empat musim terakhir di Persib, Supardi selalu menjadi pilihan utama di sisi kanan pertahanan Maung Bandung. Sementara, Jufriyanto yang sempat menjalani trial dengan klub Malaysia Terengganu FA, juga masuk sebagai pemain inti di lini belakang Persib.
Kedua permain tersebut akan bahu-membahu dengan dua pemain belakang Sriwijaya FC yang sudah berada lebih dulu di tim yakni, M. Fahrudin dan Syaiful Indra Cahya. Melihat komposisi tersebut membuat lini belakang Laskar Wong Kito kian sulit ditembus pemain lawan.
3. Lini Tengah (M. Ridwan, Firman Utina, Asri Akbar, Bayu Gatra)
Meski sudah tidak muda lagi, kehadiran Firman Utina di Sriwijaya FC dapat membuat lini tengah tim menjadi kaya kreativitas. Sebab, ia adalah salah satu gelandang terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.
Firman dianggap tidak membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi dengan Sriwijaya FC karena pada musim 2010-2012 pria berusia 34 tahun itu pernah berseragam klub asal Palembang itu sehingga sudah mengenal betul karakter tim ini.
Tak hanya itu, di lini tengah Firman akan berkolaborasi dengan rekannya saat di Persib Bandung, yakni M. Ridwan. Kolaborasi kedua pemain itu sudah menghasilkan dua gelar untuk Maung Bandung, yaitu juara ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.
Kedua pemain itu akan bekerja sama dengan pilar anyar Sriwijaya FC lainnya, Bayu Gatra. Pemain berusia 24 tahun itu dikenal mempunyai kecepatan di atas rata-rata sehingga memudahkan Laskar Wong Kito melakukan serangan balik dengan cepat.
Kemudian ada sosok Asri Akbar yang menjadi tumpuan di lini tengah Sriwijaya FC. Bila ketiga pemain anyar itu mampu bekerja sama dengan Asri Akbar yang sejak 2013 sudah bergabung dengan Laskar Wong Kito dapat membuat permainan tim jadi lebih kuat.
4. Lini Depan (Beto, Titus Bonai)
Duet Titus Bonai dan Alberto 'Beto' Goncalves di lini depan Sriwijaya FC bisa membuat lini belakang lawan ketar-ketir lantaran kedua pemain tersebut mempunyai naluri mencetak gol yang sangat baik.
Tak hanya itu, Beto dan Tibo juga mempunyai kecepatan dalam mengolah si kulit bundar sehingga bila klub asal Kota Palembang tersebut melakukan serang balik, mereka dapat secara cepat mendesak ke jantung pertahanan lawan.
Kedua pemain ini mempunyai tendangan keras dengan akurasi yang cukup baik. Jadi kolaborasi di lini depan Sriwijaya FC cukup mumpuni untuk menggedor pertahanan lawan-lawan yang akan dihadapi.