Bayu Pradana Pilih Mitra Kukar daripada Berbulan Madu

oleh Gatot Susetyo diperbarui 15 Jan 2016, 13:30 WIB
Gelandang Mitra Kukar, Bayu Pradana, memilih menunda bulan madu bersama sang istri, Suryani, demi bersama Mitra Kukar. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Tenggarong - Tak banyak yang tahu bila gelandang Mitra Kukar, Bayu Pradana, ternyata berstatus pengantin baru. Pemain berusia 24 tahun itu melepas status lajang dengan menikahi kekasihnya, Suryani, pada 27 Desember 2015.

Saat ini bisa dibilang pasangan itu sedang hangat-hangatnya membina mahligai rumah tangga. Namun ketika menikmati masa manis sebagai pengantin baru, pasangan ini justru harus berpisah.

Hal itu karena Bayu memutuskan untuk tetap bergabung dengan tim Naga Mekes yang sedang melakoni Piala Jenderal Sudirman. Tugas Bayu kian berat karena Mitra Kukar lolos ke semifinal dan berjuang melaju ke final. Hanya, pilhan untuk meninggalkan Suryani untuk bersama Mitra Kukar bukan lantas Bayu mengesampingkan sang istri.

"Ibarat seorang prajurit, ketika ada panggilan tugas ke medan laga, keluarga dan kepentingan pribadi harus dikesampingkan. Sebagai seorang profesional karena saya sudah teken kontrak dengan Mitra Kukar, maka saya harus kembali klub. Sebenarnya berat juga meninggalkan Yani, yang baru saya nikahi," ungkap Bayu.

Advertisement

Pemain berpostur tinggi 180 cm ini bersyukur Yani, yang dipacarinya sejak 2010, menyadari profesinya yang meniti karier demi masa depan keluarga. Apalagi di masa kompetisi vakum seperti sekarang, bisa tetap bermain merupakan berkah yang wajib disyukuri.

"Dia mendukung kepergian saya ke Tenggarong untuk membela Mitra Kukar di semifinal. Apalagi, kata Yani, tim saya menghadapi klub tangguh Arema Cronus. Soal bulan madu, usai Piala Jenderal Sudirman bisa kami lakukan. Apakah berlibur atau jalan-jalan ke Solo atau Semarang," tutur lulusan Diklat Salatiga itu.

Meski sedang hangat-hangatnya mahligai mereka, Bayu mengaku istrinya juga tidak akan menyusul ke Malang ketika Mitra Kukar bertemu Arema Cronus pada leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (16/1/2016). Padahal, jarak Salatiga-Malang tak akan jadi penghalang bila rindu sudah menggunung.

"Istri saya sibuk kerja karena dia berstatus PNS Pemkot Salatiga, bagian staf protokol walikota. Saat ini terpenting, bagaimana membawa Mitra Kukar ke final. Rasa rindu bisa ditumpahkan lewat telepon atau video call. Itu yang biasa saya lakukan belakangan ini," ujar Bayu, yang berasal dari Salatiga, Jateng.