Bola.com, Malang - Sebagai tuan rumah, Arema Cronus bertekad memenangi leg kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS) melawan Mitra Kukar Minggu (17/1/2016). Tim berjulukan Singo Edan ini sepakat memburu kemenangan besar lantaran di leg pertama mereka kalah 1-2.
Sebenarnya menang 1-0 saja sudah bisa memberikan tiket ke final PJS. Namun, Cristian Gonzales dkk. berjanji akan memberikan kemenangan telak.
Tim pelatih Arema fokus pada empat hal jelang pertandingan demi meraih kemenangan atas Mitra Kukar. Apa saja empat hal itu? Berikut daftarnya:
1. Fokus latihan Menyerang
Sepekan terakhir, sesi latihan Arema Cronus tak lepas dari taktik menyerang. Wajar, Arema butuh kemenangan dengan selisih dua gol untuk lolos ke final.
Cristian Gonzales, Samsul Arif, Esteban Vizcarra, dan Sunarto didrill untuk menyelesaikan bola-bola yang dikirim dari tengah dan sayap. "Kalau ingin menang, main menyerang itu harus dilakukan," kata pelatih Arema, Joko Susilo.
Selain itu, lini tengah juga diinstruksikan lebih banyak melakukan terobosan ke depan. Jika Mitra Kukar menumpuk pemain belakang, tembakan jarak jauh juga sudah disiapkan.
Skor 1-0 di leg kedua sudah bisa membuat Arema ke final PJS. Namun, Arema ingin memburu lebih banyak gol terutama di babak pertama sehingga babak kedua mereka bisa bermain lebih tenang.
Baca Juga
2. Siapkan eksekutor penalti
Jika leg kedua semifinal PJS ini berakhir 2-1 untuk Arema, perpanjangan waktu dan adu penalti jadi cara untuk menentukan siapa tim yang lolos ke final. Mengingat ada kemungkinan adu penalti, Arema sudah menyiapkan beberapa nama untuk jadi eksekutor.
Pada sesi latihan Jumat (15/1/2016), ada sembilan pemain yang dapat porsi latihan tambahan sebagai eksekutor penalti. Mereka adalah Ahmad Bustomi, Samsul Arif, Cristian Gonzales, Esteban Vizcarra, Toni Mossi, Hasim Kipuw, Juan Revi, Benny Wahyudi, dan Gede Sukadana.
Bukan hanya penendang saja yang dilatih, tapi juga sang kiper. Kurnia Meiga dan Kadek Wardana bergantian mencoba menggagalkan setiap penalti.
3. Pertajam akurasi tendangan bebas
Selain eksekutor pemain, ada eksekutor lain yang juga diasah akurasinya, yaitu tendangan bebas. Terutama jika mendapat tendangan bebas di samping kanan dan kiri daerah lawan.
Pemain yang disiapkan untuk jadi eksekutor adalah Ahmad Bustomi, Hasim Kipuw, Toni Mossi, Arif Suyono, Benny Wahyudi, dan Gede Sukadana.
Mereka tidak boleh melakukan tendangan langsung ke gawang, melainkan harus melakukan umpan silang kepada peman yang punya tandukan tajam seperti Cristian Gonzales atau Kiko Insa.
4. Karantina pemain
Terakhir kali Arema melakukan karantina pemain saat fase penyisihan MNC Cup di awal 2015. Artinya sudah setahun tradisi itu tidak dilakukan. Kini, manajemen menghidupkan lagi karantina pemain H-1. Hal ini jadi sebuah tanda bila Singo Edan sangat serius untuk meraih kemenangan meawan Mitra Kukar.
Karantina kali ini dilakukan di Hotel Ijen Suite Malang, yang merupakan salah satu sponsor Singo Edan. Sebelumnya, karantina dilakukan di hotel wilayah Kota Batu. "Sekarang kan lebih dekat dan nyaman," kata GM Arema, Ruddy Widodo.
Selama karantina, pemain Arema akan diawasi ketat. Tidak ada yang boleh keluar malam atau begadang. Selain itu, makanan mereka juga dijaga agar tenaganya bisa maksimal saat pertandingan.