Bola.com, Jakarta - Atlet Indonesia yang memperoleh tiket ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dipastikan memperoleh bonus senilai Rp 100 juta. Kebijakan tersebut diambil demi memotivasi para atlet supaya berprestasi tinggi di ajang bergengsi empat tahunan itu.
“Mendapatkan medali Olimpiade adalah satu hal, tapi bisa berpartisipas di Olimpiade adalah hal lain. Bagi kami, sudah bisa mendapatkan tiket Olimpiade saja sudah luar biasa. Jadi, buat mereka yang bisa mendapatkan tiket Olimpiade, kami sudah menyiapkan bonus Rp 100 juta. Dan, tentu saja kami ingin kalian bisa mendapatkan medali,” ujar Chef de Mission Kontingen Indonesia, Raja Sapta Oktohari, saat mengunjungi pelatnas voli pantai dan panahan, di Jakarta, Rabu (20/1/2016).
Baca Juga
Dalam kunjungan ke pelatnas, Okto berkenalan dengan para atlet dan pelatih yang sedang membidik tiket tambahan ke Olimpiade 2016. CDM menyatakan dukungannya kepada para atlet dan pelatih, serta siap membantu usaha mereka merebut tiket Olimpiade.
“Tugas saya adalah membantu Anda. Jangan sungkan untuk menghubungi saya dan tim CDM jika ada kebutuhan spesifik yang harus dipersiapkan untuk keberangkatan ke Rio. Lebih baik kita mempersiapkan segalanya di sini daripada repot di Rio,” ujar Okto pada para atlet dan pelatih.
Saat ini, panahan sudah mendapatkan dua tiket Olimpiade, masing-masing di nomor individu putra dan putri. PP Perpani masih berusaha menambah kuota atlet untuk nomor beregu.
“Saya mendoakan teman-teman supaya bisa berangkat ke Olimpiade dan untuk mereka yang punya peluang, semoga bisa mewujudkannya,” imbuh Raja Sapta Oktohari.
Selain Ega Agatha Riau dan Ika Yuliani Rochmawati, Perpani mempersiapkan Hanif Wijaya dan Hendra Purnama untuk tim putra, serta Ananda Choirunissa, Erlina Savitri, dan Titik Kusuma untuk tim putri.
Pelatih Denny Trisynato yakin anak asuhnya bisa memenuhi kuota tiga atlet putra dan tiga atlet putri karena tim putra pernah menempati peringkat tiga dalam kejuaraan dunia tahun lalu.
Sebelum mengunjungi pelatnas panahan, Okto menyambangi pelatnas voli pantai. Dalam dialog dengan tim voli pantai, CDM mendapat informasi bahwa pasir di fasilitas latihan voli pantai di Gelora Bung Karno belum pernah diganti sejak 1997.