Bola.com, Jakarta - Kapten Semen Padang, Hengky Ardiles membeberkan titik lemah Mitra Kukar jelang bentrok pada final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016). Hengky menilai sektor sayap menjadi titik lemah tim berjulukan Naga Mekes.
Maka itu, ia berharap rekan setimnya dapat mengeksploitasi titik lemah Mitra Kukar dengan melakukan serangan cepat dari sisi sayap. Hengky juga mengaku Semen Padang sudah menerapkan cara tersebut dalam sesi latihan.
Baca Juga
"Saya rasa kelemahan Mitra Kukar yang bisa dimanfaatkan adalah dengan serangan balik cepat dari sektor sayap, mungkin kami bisa memanfaatkan dari sana," kata Hengky kepada bola.com.
"Hal ini perlu kami maksimalkan agar dapat meraih kemenangan. Jadi kami harus bermain lebih sabar dengan menunggu datangnya bola, baru melakukan serangan balik cepat.”
Pemain yang identik dengan nomor punggung 11 itu juga memastikan absennya Hendra Adi Bayauw tidak akan memengaruhi timnya. Alasannya, Semen Padang bermain sebagai tim bukan mengandalkan satu orang pemain saja.
Hal itu sudah dibuktikan dengan permainan kolektif yang berhasil membawa Semen Padang lolos hingga partai puncak di Piala Jenderal Sudirman.
"Setiap pemain mempunyai kelebihan masing-masing. Pelatih tahu akan hal ini, dan dia pasti sudah menemukan pemain pengganti dari Bayauw," jelasnya.
Soal bonus, Hengki tidak terlalu memikirkan hal tersebut. Ia menegaskan hanya fokus membawa Semen Padang kembali meraih gelar setelah terakhir kali melakukan tahun 2012. Ketika itu, tim Kabau Sirah muncul sebagai juara Indonesia Premier League.
"Kami harus tampil habis-habisan di pertandingan nanti. Jika kami menang, pastinya bonus akan hadir dengan sendirinya. Sebab saya rasa manajemen tidak mungkin menutup mata dengan kerja keras yang sudah kami lakukan," ia menuturkan.
Pada laga final, Semen Padang akan berjumpa dengan Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016). Pemenang dari partai tersebut bakal menerima hadiah uang tunai Rp 2,5 miliar dan trofi berlapis emas murni.