Bola.com, Jakarta - Sosok Nilmaizar kembali menjadi perhatian publik sepak bola Tanah Air. Secara mengejutkan pelatih kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 2 Januari 1970 itu berhasil membawa Semen Padang ke partai final Piala Jenderal Sudirman.
Kabau Sirah tidak dihitung banyak pengamat sebagai tim unggulan. Materi pemain yang mereka miliki kalah mentereng dibanding Arema Cronus, Persija Jakarta, Persib Bandung, Surabaya United.
Nyatanya Nil, yang dikenal sebagai pelatih yang jago memotivasi pemainnya, membuktikan kalau berbekal kekompakan dan soliditas, Semen Padang bisa jadi kekuatan yang menakutkan bagi siapa pun lawan yang dihadapi.
Sempat terseok-seok di penyisihan, pelan namun pasti penampilan Tim Kabau Sirah terlihat mapan begitu memasuki fase babak 8 besar dan semifinal. Di laga puncak, klub berjulukan Tim Urang Awak ini akan bertemu dengan Mitra Kukar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (24/1/2016).
Baca Juga
Sehari menjelang duel penentu siapa yang terbaik bola.com sempat menggelar wawancara denan Nilmaizar, yang pada Piala AFF 2012 sempat didapuk jadi pelatih Timnas Indonesia. Berikut petikannya wawancara yang dilakukan di Hotel Sultan:
Apakah sejak awal sudah memprediksikan Semen Padang ke final Piala Jenderal Sudirman?
Keinginan itu ada, tapi sampai final saya tidak terpikirkan bisa, karena sejak awal saya melihat persaingan di Piala Jenderal Sudirman amat ketat.
Pandangan Anda tentang turnamen-turnamen yang digelar sejak kompetisi berhenti?
Kalau pandangan saya turnamen ini kurang bagus untuk pembinaan sepak bola Indonesia, tapi kalau untuk sesaat boleh saja, karena bisa menghidupi pesepak bola lingkungan sepak bola. Tapi untuk ke depan berat karena semuanya tidak serba tidak pasti. Kalau turnamen itu jelas satu tahun ya satu tahun
Menurut Anda soal rencana PT Liga Indonesia gelar Indonesia Super Competition?
Kalau kompetisi bagus untuk pemain, tapi saya belum tahu arahnya mau ke mana. Karena kalau berjalan lama ini akan bagus untuk pemain, tapi sebagai pelatih butuh ajang yang lebih bagus tentu ke ajang internasional. Kalau ini saya baca ke media-media arahnya belum ke sana
Pendapat Anda mengenai pemain Indonesia yang mengadu nasib dengan bermain di luar negeri?
Ya tetap mereka mengembangkan potensinya, kariernya, profesional di bidangnya mudah-mudahan mereka bisa menjadi pionir bangsa di sepak bola dalam negeri.
Anda sendiri melihat kekuatan Mitra Kukar seperti apa?
Saya akui Mitra Kukar mempunyai kualitas pemain yang bagus. Kami harus bekerja keras untuk bisa mengalahkan mereka. Partai final pasti tensinya tinggi. Tergantung pemain, bila berpikirnya meraih kemenangan, sama saja kami merencanakan pesta juara. Kalau sudah berpikir sulit, hasilnya ya gagal.
Apa yang Anda lakukan untuk memotivasi pemain Semen Padang?
Pemain harus main santai, main normal saja. Hidup itu harus berpikit positif. Berpikir tenang akan mendatangkan rezeki. Kami yakin menang karena pemain Semen Padang sangat militan. Buktinya kita bisa membalikkan keadaan di leg kedua semifinal