Bola.com, Jakarta - Kegembiraan sedang dirasakan striker Patrick Cruz Dos Santos. Tidak hanya berhasil mengantarkan Mitra Kukar menjuarai Piala Jenderal Sudirman dengan mengalahkan Semen Padang 2-1 di final, Minggu (24/1/2016), striker asal Brasil itu tampil sebagai pencetak gol terbanyak turnamen dengan tujuh gol.
Meski gagal mencetak gol di partai puncak yang dimainkan di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, kontribusi Patrick sepanjang turnamen tetap pantas diacungi jempol. Ia menjawab tintas kepercayaan yang diberikan manajemen dan tim pelatih yang merekrutnya. Lantas manakah yang rasanya lebih nikmat, jadi juara atau raihan gelar top scorer? Kepada bola.com, Patrick memiliki jawabannya.
Baca Juga
"Saya lebih merasa bahagia Mitra Kukar jadi juara. Ini keberhasilan tim. Kalau gelar top scorer hanya bonus. Dari awal, saya hanya ingin Mitra Kukar Juara, tidak mementingkan gelar personal. Akhirnya, saya berhasil bawa Mitra Kukar juara," ungkap Patrick, usai pertandingan final Piala Jenderal Sudirman di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (24/1/2016).
Atas ketajamannya dalam merobek jala gawang lawan tersebut, Patrick berhasil mendapatkan uang sebagai hadiah sebesar Rp 100 juta. "Saya bersama teman-teman sangat bahagia bisa membawa Mitra Kukar juara. Ini adalah gelar pertama di musim pertama saya bersama Mitra Kukar, jadi rasanya sungguh menyenangkan," ujar Patrick.
Datang bersama koleganya di Tenggarong, Rodrigo Dos Santos dan Arthur Cunna, Patrick Cruz langsung mendapat kepercayaan dari pelatih Jafri Sastra. Trio asal Brasil ini tak butuh waktu lama untuk beradaptasi, meski datang hanya beberapa hari jelang jadwal pertandingan pertama tim Naga Mekes.
Keberadaan trio Negeri Samba ini diakui Jafri Sastra jadi salah satu penyebab mengapa penampilan Mitra Kukar begitu menakutkan lawan sepanjang Piala Jenderal Sudirman.
Jafri Sastra dalam perbincangan dengan bola.com sehari sebelum pertandingan, mengungkapkan sudah memiliki keyakinan bila tiga pemain ini bakal berkontribusi besar pada raihan prestasi klub ketika melihat penampilan ketiganya untuk pertama kali.
"Kalau sejak awal ragu dengan mereka, saya tak mungkin merekomendasikan agar direkrut. Piihan itu sejauh ini terbukti tepat karena ketiganya senantiasa memperlihatkan konsisten kala bermain sejak kedatangan mereka," tutur Jafri Sastra.