Bola.com, Kediri - Djoko Susilo sedang menunggu kelanjutan tugasnya menahkodai tim PON Papua. Setelah mengantar tim meraih tiket PON Jabar 2016 pada Oktober 2015 lewat babak kualifikasi yang digelar di Jayapura, kontrak mantan arsitek Persiwa Wamena ini berakhir.
"Sesuai klausul kontrak, kewajiban saya mengantar tim Pra PON sudah selesai. Hak-hak saya juga telah diselesaikan Asprov PSSI Papua. Meski, penyelesaian hak lalu ada kejanggalan. Sebenarnya kontrak saya habis bulan September. Lantaran jadwal kualifikasi molor hingga Oktober, saya hanya menerima hak hingga September, seharusnya yang Oktober juga dihitung. Tapi, saya tetap legawa saja," ungkap Djoko Susilo.
Pelatih asal Dampit, Kabupaten Malang ini, juga menjelaskan semua tugasnya telah diselesaikan dengan baik. Termasuk laporan evaluasi kepada petinggi Asprov PSSI Papua menyangkut rapor tiap pemain hingga kinerja tim secara global.
"Semua laporan sudah saya buat dan diterima pengurus. Sebagai profesional, saya juga berharap pengurus mengevaluasi kinerja saya selama menangani tim sehingga saya bisa tahu apa yang saya harus perbaiki ke depannya nanti," jelasnya.
Baca Juga
Soal rapor individu pemain, Djoko Susilo menyebutkan ada beberapa kelebihan dan kelemahan yang perlu diperbaiki.
"Masalah teknis tak ada masalah karena anak-anak punya skill mumpuni untuk bersaing di Jabar, September nanti. Kekurangan pada fisik dan mental. Dari rangkaian uji coba selama pemusatan latihan di Jatim dan Yogyakarta lalu, fisik mereka belum di puncak. Soal mental, mereka masih angin-anginan. Semoga laporan itu bermanfaat bagi tim PON Papua," paparnya.
Kendati telah meloloskan tim Pra PON Papua, Djoko Susilo menyerahkan kelanjutan tugasnya kepada pengurus Asprov PSSI Papua.
"Saya dalam posisi tawar yang lemah. Apakah kontrak saya diperbarui untuk kembali melatih tim ini di PON Jabar atau tidak. Saya pribadi berharap bisa berlanjut agar bisa menyelesaikan tugas hingga paripurna. Selama melatih, saya belum pernah merasakan persaingan di tingkat PON. Jika posisi saya diisi pelatih baru, saya berdoa semoga tim PON Papua meraih emas di Jabar," ucapnya.
Di sisi lain, bisa jadi Djoko Susilo akan kembali ke kursi pelatih menyusul keputusan Tim Transisi menggelar kualifikasi pada Maret 2016. Tim Transisi memutuskan tidak mengesahkan hasil kualifikasi atau Pra PON yang sudah digelar sebelum Maret 2016, kecuali hasil Zona Papua.
Keputusan itu menyiratkan kualifikasi PON 2016 cabor sepak bola zona Papua yang sudah dipertandingkan pada awal Oktober 2015 tidak diakui Tim Transisi dan zona Papua harus menggelar kualifikasi lagi sesuai waktu yang ditentukan Tim Transisi tersebut.