Bola.com, Bangkalan - Baru-baru ini mantan CEO sekaligus manajer Persepam Madura United, Achsanul Qosasi, mengakuisisi Persipasi Bandung Raya. Ia mengambil alih saham mayoritas PBR dari pemilik lama Ari Sutedi. Klub pun kini berganti nama menjadi Madura United FC alias MU.
Sebuah langkah besar sekaligus berani karena kondisi sepak bola Indonesia saat ini masih kacau menyusul konflik PSSI dengan Kemenpora yang belum juga berakhir. Achsanul mengungkapkan motivasi di balik langkahnya mengakuisisi PBR dan menghidupkan kembali nama klub yang pernah ia kelola, Madura United FC.
Baca Juga
Pengusaha gila bola asal Madura ini juga menyebutkan sejumlah target dan ambisi pribadinya menghidupkan kembali Madura United. Apa itu? Berikut petikan wawancara bola.com dengan Achsanul pada Senin (25/1/2016):
Mengapa Anda berani mengakuisisi PBR?
Bola adalah hidup saya. Ketika saya tidak lagi mengelola Persepam Madura United, saya merasa ada yang hilang. Karena itu, saya mulai berpikir untuk memiliki klub sendiri. Karena itulah, saya mengakuisisi PBR.
Kenapa Anda berani dan cenderung nekat mengakuisisi di tengah kondisi sepak bola kacau karena konflik PSSI dengan Kemenpora?
Saya tidak berpikir untung-rugi. Bagi saya, sekarang atau nanti sama saja, karena di tengah situasi apa pun, mengurusi klub sepak bola di Indonesia itu tidak ada ceritanya untung. Yang saya pikirkan bagaimana caranya bisa menghidupkan kembali sepak bola di Madura.
Apa motivasi di balik akuisisi ini?
Saya ingin mempersatukan masyarakat Madura lewat sepak bola. Menggerakkan ekonomi masyarakat sekaligus mempromosikan Madura. Selain itu, saya juga ingin memberikan kebanggaan dan hiburan pada publik Madura.
Berapa dana yang Anda anggarkan untuk Madura United di tahun ini?
Yang pasti di atas 10 miliar rupiah. Itu hanya estimasi, karena saya belum menyusun anggaran pasti. Saya sudah pernah mengelola klub sepak bola, jadi saya tahu berapa anggaran yang dibutuhkan.
Sumber dananya dari mana?
Dari saya pribadi, donasi pihak ketiga, dan sponsor.
Anda optimistis bisa mendapatkan sponsor sekalipun kondisi sepak bola nasional sedang tidak kondusif?
Sangat yakin, karena saya punya hubungan baik dengan beberapa pengusaha dan perusahaan. Baik di Madura sendiri maupun di luar Madura.
Proyeksi Anda, pemain seperti apa yang akan mengisi skuat Madura United nanti?
Saya ingin merekrut pemain-pemain berkualitas, tidak harus bintang dengan nama besar. Karena bertabur bintang belum tentu bisa menjadi sebuah tim yang bagus. Tapi kalau memang ada pemain kategori bintang yang mau bergabung ke Madura United, saya siap menampungnya.
Apakah sudah mengantongi nama pemain-pemain yang akan direkrut?
Sudah, tapi kami juga menggelar seleksi pemain untuk mendapatkan pemain-pemain potensial yang tidak terpantau oleh klub lain. Itu akan menjadi kewenangan pelatih menentukan siapa yang direkomendasikan untuk dikontrak.
Ambisi Anda sendiri?
Saya berambisi menjadikan Madura United sebagai salah satu poros kekuatan sepak bola Indonesia. Agar masyarakat Madura punya kebanggaan seperti daerah lain.
Bagaimana caranya?
Ke depan, Madura United bukan hanya klub profesional yang hanya mengejar prestasi semata. Klub ini akan melakukan pembinaan pemain muda, dan menjadi wadah bagi pemain belia potensial yang nantinya bisa dipromosikan ke tim senior. Sehingga ke depan, kami tidak perlu banyak merekrut pemain dari klub lain karena kami sudah memproduksi sendiri.