Bola.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti sepak bola Indonesia, khususnya Tim Transisi. Djoko Susilo, salah seorang anggota tim yang dibentuk Kemenpora untuk menjalankan tugas dan kewenangan PSSI setelah PSSI dibekukan Kemenpora, meninggal dunia.
Djoko meninggal dunia pada Selasa (26/1/2016) dalam usia 55 tahun di Rumah Sakit Ali Sibro, Ciganjur, Jakarta Selatan. Almarhum diketahui mengidap penyakit diabetes selama beberapa tahun terakhir dan dikabarkan meninggal akibat serangan jantung. Jenazah almarhum akan dikebumikan di Boyolali, Jateng.
Sebelum mengisi Tim Transisi, almarhum dikenal luas publik sepak bola Indonesia kala dualisme federasi sepak bola Indonesia mencapai puncaknya pada 2012. Ketika itu almarhum menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Swiss.
Kedekatan akses dengan FIFA, yang bermarkas di Zurich, Swiss, serta kecintaannya pada sepak bola nasional, membuatnya ikut tergerak membantu penyelesaian dualisme PSSI. Almarhum aktif melobi FIFA, bahkan berupaya bertemu Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter, sebagai salah satu upaya agar Indonesia tidak dijatuhi sanksi oleh badan sepak bola dunia itu.
Baca Juga
Setelah tidak lagi menjabat sebagai duta besar, pada Oktober 2015, almarhum menduduki jabatan sebagai anggota Tim Transisi pasca direshuffle. Selain Djoko Susilo, Tim Transisi dihuni Bibit Samad Riyanto, Lodewijk F Paulus, Cheppy Triprakoso Wartono, Ricky Yacobi, Francis Wanandi, Tommy Kurniawan, Saut H Sirait, Diaz Faizal Malik Hendropriyono, Zuhairi Misrawi, Gatot S. Dewa Broto, dan Eko Tjiptadi.
Rasa kehilangan dan ungkapan duka cita atas berpulangnya mantan duta besar pecinta sepak bola yang memulai kariernya sebagai jurnalis ini datang dari banyak pihak, seperti disampaikan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.
"Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak Djoko Susilo pada Selasa siang, 26 Januari 2016, dalam usia 55 tahun. Bapak Djoko Susilo banyak memberikan sumbangan pemikiran kritis terhadap olahraga nasional, khususnya sepak bola. Selamat jalan Bapak Djoko Susilo. Semoga keluarga almarhum diberi ketabahan dan keikhlasan," demikian pernyataan Kemenpora.