Bola.com, Kuala Lumpur - Keinginan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) untuk jadi tuan rumah Piala Dunia dipastikan masih tetap menggelora. Hal itu disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Khairy Jamaludin Abu Bakar, Jumat (29/1/2016).
Seperti dikutip di Berita Harian, proses menuju bidding tuan rumah dengan terlebih dulu melakukan kajian. Sampai sekarang kajian itu masih dilakukan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan AFF sebagai Federasi Sepak Bola ASEAN.
Proses kajian ini dikawal AFF hingga mendapatkan keputusan apakah ASEAN layak jadi tuan rumah Piala Dunia. Khairy menambahkan kajian dari FAM secara khusus akan jadi masukan pemerintah Malaysia.
"Apabila saya sudah mendapat kajian akhirnya, saya akan bawa ke pemerintah (Malaysia) dan pemerintah yang akan mengambil keputusan," kata Khairy.
Wacana negara di kawasan ASEAN jadi tuan rumah Piala Dunia sudah muncul sejak medio tahun 2014. Pada bulan Mei 2015 wacana ini kembali terdengar dan pada Agustus 2015, pertemuan menteri olah raga dari negara di ASEAN kembali menyepakati rencana ini.
"Menyelenggarakan Piala Dunia membutuhkan biaya besar sehingga kami harus memeriksa kemampuan keuangan negara di ASEAN terlebih dulu. Pemeriksaan ini membutuhkan waktu setahun dan dari situ akan terlihat siapa yang memiliki kemampuan keuangan (untuk ambil bagian jadi tuan rumah)," ungkap Khairy dalam sebuah pernyataan pada Juni 2014, seperti dikutip di Malay Mail.
Meski memastikan rencana terus berjalan, hingga kini belum diketahui negara mana saja yang dianggap memiliki kemampuan keuangan seperti yang dimaksud Khairy. Termasuk apakah Indonesia masuk dalam pembicaraan ini.
Baca Juga
Yang pasti, Malaysia berada di baris terdepan untuk jadi satu dari tiga atau empat negara calon kandidat tuan rumah dari 10 negara anggota ASEAN.
"Saya memahami bila FIFA hanya mengizinkan maksimal tiga atau empat negara yang bekerja sama untuk jadi tuan rumah piala dunia," imbuh sang menteri.
Salah satu dukungan untuk menggelar Piala Dunia di beberapa negara, lebih dari dua negara seperti yang diterapkan selama ini, datang dari calon kandidat Presiden FIFA, Gianni Infantino.
Dalam program kerja sebagai bagian dari kampanyenya, Infantino yang menjabat sebagai Sekjen UEFA ini menilai sudah saatnya penyelenggaraan Piala Dunia digelar di beberapa negara dalam satu kawasan.
"FIFA semestinya mempertimbangkan kemungkinan menyelenggarakan Piala Dunia tidak hanya di satu atau dua negara, tetapi di satu wilayah sehingga memungkinkan beberapa negara menikmati kehormatan dan manfaat sebagai tuan rumah Piala Dunia," ujar Infantino seperti dikutip di The Guardian, pertengahan Januari ini.
Para Menpora di regional ASEAN masih memiliki waktu hingga tiga tahun untuk berkonsolidasi karena proses bidding tuan rumah Piala Dunia 2034 masih berlangsung pada 2019.