Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia bersiap menggelar kompetisi Indonesia Super Competition (ISC) yang berlangsung mulai Maret hingga November 2016. Rencananya, ISC 2016 yang dijalankan bersifat independen atau tidak mengikutsertakan PSSI di dalam penyelenggaraanya.
Banyak pihak termasuk komite yang dibentuk FIFA untuk mereformasi tata kelola sepak bola, Tim Ad-Hoc PSSI, tidak ingin hadirnya ISC 2016 dianggap sebagai kompetisi independen yang betul-betul lepas dari PSSI, sebagai asosiasi sepak bola di Indonesia yang masih diakui FIFA.
Pasalnya, jika FIFA menganggap ISC 2016 sebagai breakaway league atau kompetisi tanpa dinaungi federasi sepak bola, bisa makin memperkeruh suasana sepak bola Indonesia yang sedang berjuang terbebas dari sanksi FIFA.
Menanggapi hal tersebut, sekretaris PT Liga Indonesia, Tigorshalom Boboy, mengungkapkan pihaknya segera mengeluarkab surat resmi yang menerangkan ISC 2016 bukanlah kompetisi yang bergulir tanpa sepengetahuan PSSI. Surat tersebut akan diberikan kepada pihak-pihak terkait sepak bola Indonesia, seperti Tim Ad-Hoc dan PSSI.
Baca Juga
"Pak Djoko sebagai CEO PT Liga Indonesia juga termasuk anggota Tim Ad-Hoc, sudah memaparkan ISC bukanlah breakaway league kepada Tim Ad-Hoc. Nanti PT Liga akan membuat surat resmi kepada Tim Ad-Hoc dan PSSI. Tim Ad-Hoc akan menyampaikan surat tersebut kepada Executive Committee (Exco) FIFA agar tidak ada kesalahpahaman," ungkap Tigor kepada bola.com.
Untuk menggulirkan ISC 2016, PT Liga mendirikan perusahaan baru sebagai operator kompetisi. Hal itu untuk menegaskan independensi ISC 2016 dari PSSI.
"Perusahaan baru untuk operator ISC 2016 secara legal sudah disahkan notaris dan Kementerian Hukum dan HAM. Kami akan mengumumkan ISC 2016 bukan merupakan breakaway league dan perusahaan baru sebagai operator dalam pertemuan dengan 18 klub ISL pada pertengahan Februari 2016," kata Tigor.