Curhat Kehilangan Pasek Wijaya Ditinggal Alan Haviludin di Arema

oleh Iwan Setiawan diperbarui 30 Jan 2016, 14:05 WIB
Keakbraban dengan Alan Haviludin (kiri) membuat I Made Pasek Wijaya kehilangan setelah Alan mundur sebagai pelatih kiper Arema. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Bola.com, Malang - Mundurnya pelatih kiper Arema Cronus, Alan Haviluddin, cukup disesali tim dan manajemen Arema. Alan sebenarnya masih dibutuhkan Arema untuk mencari kiper utama sebagai pengganti Kurnia Meiga, yang lebih dulu hengkang.

Namun, di antara semuanya, ada satu orang yang paling merasa kehilangan pasca mundurnya Alan. Dia adalah asisten pelatih Arema, I Made Pasek Wijaya.

Keduanya memang dekat karena menempati rumah yang sama selama dua tahun terakhir. Di Malang, mereka satu rumah di Ijen Nirwana. Jika melakoni tur, mereka juga teman satu kamar.

"Kan kebetulan kami sama-sama orang rantau. Jadi tinggal berdua karena sama-sama tidak mengajak keluarga ke Malang," kata Pasek Wijaya.

Advertisement

Asisten pelatih asal Bali ini mengakui selama bersama Alan dia banyak melakukan diskusi baik tentang Arema maupun sepak bola internasional. "Alan orang yang pintar. Dia tahu banyak hal. Sering saya dapat ilmu baru darinya," kata legenda Pelita Jaya ini.

Kini Pasek Wijaya tinggal sendirian karena manajemen Arema berencana mendatangkan pelatih kiper lokal, Yanuar Hermansyah, yang berasal dari Malang. "Sekarang tinggal saya sendiri asisten pelatih yang berasal dari luar Malang. Tapi, ya tidak masalah," imbuhnya.

Saat tim melakoni uji coba ke Purwokerto (31/1/2016), pria 43 tahun ini jadi satu-satunya asisten yang ditinggal di Malang. Dia ditugasi untuk memimpin latihan para pemain yang tidak dibawa dalam uji coba itu.

"Kalau ada Alan, ada temen diskusi. Sekarang ya berselancar program sendiri di internet dan konsultasi sendri dengan pelatih kepala," kata Pasek Wijaya.

Sejak bergabung ke Arema musim 2013, baru kali ini tim pelatih Arema didominasi sosok lokal karena Joko Susilo, Kuncoro, dan Yanuar Hermansyah asli Malang.