Bola.com, Malang - Hobi yang unik dimiliki pebasket klub IBL, Bimasakti Malang, Deny Sartika. Pemain berusia 35 tahun itu adalah kolektor jersey tim sepak bola.
Baca Juga
Sebagai pebasket, pemain yang berposisi sebagai point guard itu justru enggan mengoleksi jersey basket. "Bagi saya, jersey sepak bola lebih keren daripada basket. Soalnya bisa buat jalan-jalan. Kalau jersey basket dipakai jalan-jalan malah bikin malu," kelakarnya.
Sejak kecil, Deny ternyata punya hobi bermain sepak bola. Andaikan tidak menjadi pemain basket, bisa saja Deny masuk klub sepak bola profesional.
"Sampai sekarang kadang masih main futsal dan suka nonton siaran langsung sepak bola. Kalau Arema main dan tidak ada latihan, saya nonton ke stadion Kanjuruhan," kata peraih Top Assist NBL 2012 itu.
Pria asal Blitar, Jawa Timur itu sekarang punya lebih dari 100 jersey asli. Mulai dari timnas, hingga klub mancanegara dan lokal seperti Arema Cronus.
"Tapi setelah menikah tahun kemarin, saya sudah jarang beli jersey lagi. Dilarang istri," ujarnya sambil tertawa.
Saat berburu jersey, Deny tidak hanya mencari di toko resmi apparel. Ia juga mencari di komunitas kolektor.
"Kadang saya juga ingin beli jersey lama yang sudah tak ada di toko. Jadi harus membeli online di luar negeri atau koleksi orang lain," katanya.
Untuk koleksi jersey luar negeri, dia harus merogoh kocek minimal Rp 700 ribu. Sedangkan untuk klub lokal, sekitar Rp 300 ribu.
"Dulu hampir tiap bulan setelah gajian membeli jersey. Setelah sekali atau dua kali pakai langsung disimpan buat koleksi," imbuhnya.
Sekarang koleksi ratusan jersey itu tertata rapi di rumah dan mess Bimasakti Malang. Setiap jersey diberi pelapis plastik agar tidak rusak. Sebab, beberapa koleksinya cukup langka dan sulit dicari. Contohnya seragam timnas Prancis lengan panjang tahun 2000. "Harus rajin dibersihkan juga biar gak rusak," kata Deny.