Bola.com, Samarinda - Pelatih Pusamania Borneo FC (PBFC), Tony Ho, membuat keputusan mengejutkan di tengah persiapan skuatnya menghadapi Piala Gubernur Kaltim dan Indonesia Super Competition 2016.
Eks asisten pelatih Surabaya United ini memutuskan mundur sebagai pelatih Borneo FC terhitung, Selasa (2/2/2016).
Menurut Tony, alasan utama dirinya mundur dari tim Pesut Etam karena merasa wewenangnya sebagai pelatih kepala tergerus. "Saya juga tidak cocok dengan program terkait fisik pemain," ujarnya kepada bola.com lewat pesan singkat.
Meski enggan menyebut nama, tapi tudingan Tony tampaknya tertuju pada Jaino Matos, pelatih performa dan analis Borneo FC. "Saya tidak mau berpolemik. Intinya, saat ini saya tidak lagi berstatus pelatih Borneo FC," tegasnya.
Baca Juga
Dikonfirmasi, pemilik Borneo FC, Nabil Husain, tak bersedia berkomentar banyak terkait keputusan Tony. Menurut Nabil, sepengetahuannya, Tony pamit dari tim dengan alasan ingin berkonsentrasi mengurus pernikahannya yang dijadwalkan berlangsung Maret mendatang.
"Sebenarnya saya terkejut dan menyayangkan kepergian coach Tony. Apalagi, kami sudah punya komitmen sama untuk membawa Borneo FC juara di Piala Gubernur Kaltim," jelas Nabil.
Namun, Nabil menegaskan pihaknya menerima keputusan Tony. "Itu hak coach Tony. Yang pasti, kami tidak ingin larut dengan kondisi ini. Tunggu dua atau hari hari ke depan, saya akan mengambil keputusan penting terkait pelatih kepala," ungkap Nabil.
Nabil berharap skuatnya tidak terpengaruh dengan kepergian Tony. Apalagi, program yang telah disusun tetap dijalankan oleh dua asisten Tony, Ahmad Amiruddin dan Basri Badussalam dibantu Jaino.
Keputusan Tony Ho mundur dari jabatan pelatih kepala Borneo FC praktis menyudahi kerja sama yang baru terjalin sejak medio Desember 2015. Ketika itu Tony hijrah dari Surabaya United ke klub asal Samarinda ini dengan status sebagai asisten pelatih.