Bola.com, Malang - Gebrakan dilakukan Milomir Seslija tak lama setelah resmi menduduki posisi pelatih kepala Arema Cronus. Ia membuktikan ucapannya untuk merombak skuat Singo Edan dengan mendepak delapan pemain dan sejauh ini mendatangkan dua pemain anyar, Srdan Lopicic dan Teguh Amiruddin.
Apa lagi yang akan dilakukan pelatih asal Bosnia itu lagi untuk memperbaiki performa Arema Cronus dan seperti apa programnya ke depan? Berikut wawancara dengan arsitek tim yang pernah berstatus sebagai direktur teknik Barito Putera itu.
Baca Juga
Di bawah kendali Anda, Arema banyak melakukan perombakan pemain. Apa alasannya?
Perubahan sangat perlu dilakukan untuk meningkatkan performa tim. Saya selalu berpedoman pada statistik sebelum mengambil keputusan siapa pemain yang bertahan dan dilepas.
Keputusan melepas Toni Mossi sempat membuat Aremania kecewa. Apa Mossi juga secara statistik tidak memenuhi syarat?
Dia (Mossi) pemain bagus. Tapi, memang harus dilihat statistiknya. Berapa banyak dia main, cetak gol dan yang lainnya.
Apa tidak khawatir perubahan besar membuat pembentukan tim jadi lebih lama?
Saya rekomendasikan pemain yang datang sudah pernah main di Indonesia. Bisa bahaya melayu juga. Jadi, adaptasi tidak akan lama. Saya yakin itu.
Anda dulu pernah melatih Arema IPL. Apa tidak ada masalah dengan suporter dan pihak Arema IPL?
Bagi saya, tugas melatih Arema belum tuntas. Meski, dulu Arema IPL karena saya sudah anggap Malang jadi rumah kedua. Saya sekarang kembali untuk memberikan sesuatu. Tentunya itu prestasi, itulah mengapa saya fokus dengan tim yang sekarang.
Selain perubahan materi pemain, apa lagi perubahan yang akan dibuat?
Tentu cara bermain karena saya akan berikan program latihan sesuai dengan ilmu dan pengalaman saya sebagai pemegang lisensi UEFA Pro. Saya juga datang ke Malang karena percaya dengan pemain lokal.
Malang punya banyak talenta bagus. Dulu di Arema IPL ada beberapa anak muda seperti Dendi Santoso dan Ahmad Alfarizi. Sekarang mereka semakin berkembang. Nanti akan ada penerus pemain muda seperti mereka karena metode kepelatihan saya juga cocok dengan anak muda.