Bola.com, Jakarta - Perhelatan Babak 16 Besar Liga Champions seringkali mempertemukan dua tim yang memiliki perjalanan berbeda di fase grup. Contoh nyata terjadi saat PSV Eindhoven bersua Atletico Madrid.
Atletico Madrid melangkah ke fase knock-out dengan status mentereng yakni jawara grup. Wakil Spanyol ini sukses mengangkangi Benfica, Galatasaray dan Astana. Modal berbeda dibawa PSV Eindhoven.
RepresentasiEredivisie Belanda ini hanya berstatus runner-up Grup B. Perjalanan mereka juga tergolong penuh keberuntungan. Puncaknya terjadi pada partai pamungkas. ArmadaPhillipCocu baru bisa memastikan lolos setelah menang atasCSKA Moskow dengan skor 2-1. Kondisi tersebut terbantu dengan tumbangnyaManchesterUnited di tanganWolfsburg.
Baca Juga
Tak heran jika pertemuan keduanya di fase perdelapanfinal musim ini bisa disebut sebagai pertarungan dua tim yang membawa konsistensi (Atletico Madrid) dan pengaruh Dewi Fortuna (PSV Eindhoven). Meski terbilang 'jomplang', situasi terkini membuat pertarungan kedua tim raksasa ini bakal berlangsung ketat dan menarik.
Sepanjang fase penyisihan, PSV mencatat rekor 100% kemenangan saat melakukan pertandingan kandang. Tim yang bermarkas di Philips Stadion ini sukses menang 2-1 atas Manchester United dan CSKA, serta unggul 2-0 kala melawan juara grup, Wolfsburg.
Sedangkan, Atletico saat melakukan pertandingan tandang, belum pernah mengalami kekalahan. 2 kemenangan dan sekali seri dibukukan anak asuhan Diego Simeone untuk rekor laga tandang sepanjang babak penyisihan.
Dari statistik gol dan penyerangan, Atletico unggul dari PSV. Pada babak grup, Los Rojiblancos menciptakan 11 gol, sedangkan perwakilan Belanda sejauh ini baru mengoleksi 8 gol. Hal itu juga didukung dari jumlah tembakan yang diciptakan masing-masing tim, 108 berbanding 57 untuk keunggulan Atletico.
Banyaknya jumlah tembakan menunjukan agresivitas kubu Vicente Calderon, sehingga Atletico Madrid relatif tidak begitu sering mengalami tekanan serangan dari lawan. Situasi itu juga terlihat dari jumlah gol yang bersarang di gawang rival sekota Real Madrid, yakni kebobolan 3 gol, sedangkan PSV sudah kebobolan 7 gol.
Head to head: Atletico Madrid lebih unggul
Pertemuan antara Atletico dan PSV jika dikaji secara historis sebenarnya bukanlah pertemuan yang memiliki cerita menarik pada masa lalu. Kedua tim tercatat baru bertemu dua kali, yaitu di ajang Liga Champions 2008-2009.
Saat itu, kedua tim berada di Grup D bersama Liverpool dan Olympique Marseille. Dari dua pertemuan antara kedua tim, Atletico sukses memenangkan 2 pertandingan tersebut.
Pertandingan pertama terjadi pada 16 September 2008 di Phillips Stadion, saat itu Atletico yang berstatus sebagai tim tamu, sukses menghajar tuan rumah 3-0. Trigol tim berjuluk Los Colchoneros ini lahir dari aksi Sergio Aguero (2 gol) dan Maniche.
Pada pertemuan kedua di Stadion Vicente Calderon (26/11/2008), Atletico yang saat itu dilatih Javier Aguierre menang 2-1 atas PSV yang saat itu dilatih oleh Hubb Stevens. Dua gol kemenangan datang dari aksi Simao Sabrossa dan Maxi Rodriguez, sedangkan PSV hanya mampu membalas lewat Danny Koevermans.
Memorable Match: PSV 0-3 Atletico (16 September 2008)
Pertandingan yang berlangsung di Phillips Stadion ini menjadi pertandingan pertama bagi Atletico Madrid. Mereka kembali mentas di kejuaraan tertinggi antarklub Eropa setelah 11 tahun absen.
Pertandingan tersebut ditandai dengan kemenangan telak atas PSV yang saat itu menjadi perwakilan Belanda, setelah pada musim sebelumnya menjadi juara Liga Belanda.
Pertandingan berjalan dalam tempo yang sedang, namun Atletico sukses mencuri gol pada menit ke-9 melalui Sergio “Kun” Aguero, yang saat itu masih berstatus sebagai satu di antara wonderkid di sepak bola Eropa.
Rentang 25 menit setelah gol pertama Atletico, tuan rumah memiliki peluang dari Danny Koevermans. Namun penjaga gawang Atletico saat itu, Leo Franco, berlari ke garis gawang untuk menyelamatkan gawangnya.
Semenit setelah peluang PSV tersebut Aguero kembali sukses mencetak gol keduanya ke gawang PSV yang saat itu dikawal Andres Issaksson. Kemudian, di babak kedua Atletico sukses menambah satu gol tambahan lewat Maniche. Skor akhir 3-0 sukses menjadi momen penting kembalinya Atletico di Liga Champions setelah cukup lama absen.
Pada musim itu, Atletico sukses melaju ke babak 16 besar sebelum disingkirkan oleh Porto karena kalah agresivitas gol tandang. Saat itu, pertandingan di Vicente Calderon berakhir 2-2, sedangkan pertandingan di Do Dragao berakhir 0-0.
Sementara PSV Eindhoven pada musim itu tersingkir di babak penyisihan sebagai peringkat terakhir di grup D, setelah hanya memenangkan satu pertandingan.