Bola.com, Belgrade - Drama terjadi di partai terakhir babak penyisihan grup putaran final futsal Euro 2016. Di Grup D, Italia mengubur harapan Repubik Ceko. Sementara di Grup C, Kroasia tak bisa memanfaatkan momentum, sehingga harus tersingkir dari turnamen bergengsi tersebut.
Di Arena Belgrade, Senin (8/2/2016) dini hari WIB, Italia mengubur mimpi Ceko dengan kemenangan telak, 7-0. Tujuh gol tim Gli Azzurri lahir dari aksi gol cepat Fortino pada menit pertama dan menit ke-22, Gabriel Lima (11'), AlexMerlim (21'), gol bunuh diri Koudelka (22'), Humberto Honorio (24') dan gol terakhir dari Alessandro Patias, delapan menit kemudian.
Baca Juga
Hasil ini membuat Italia lolos ke babak perempatfinal dengan status juara Grup D. Di fase delapan besar, Gabriel Lima dkk akan bersua tim kejutan Kazakhstan, Selasa (9/2/2016). Sementara Ceko harus pulang kampung, meski peluang untuk lolos menemani Italia sebenarnya terbuka lebar.
Sebenarnya Ceko sudah tertolong dengan kemenangan Italia atas Azerbaijan. Sayang, mereka kalah dari sang pesaing utama. Bersua Italia, skor berapapun asalkan mampu menekuk Italia, bisa membuka jalan bagi Ceko. Lagi-lagi, hal itu gagal padahal Azerbaijan ditekuk Italia dengan skor 0-3.
Pada pertandingan tersebut, kapten Italia, Gabriel Lima menjadi momok menakutkan bagi tim Ceko. Bintang yang bersinar pada semifinal dan final di Antwerp, dua tahun lalu, tampil konsisten.
Setelah mencetak gol pembuka ke gawang Azerbaijan, dia juga mampu mengobrak-abrik pertahanan Ceko, yang bermain tak rapi. "Ini kemenangan yang luar biasa bagi Italia, dari sebuah permainan menawan sepanjang pertandingan. Kami bermain cepat dan mampu menekan lawan. Saya senang karena semua pemain tampil konsisten, sama dengan tatkala kami menghadapi Azerbaijan di laga pembuka grup," tutur Roberto Menichelli, di ESPN.
Sedangkan Pelatih Ceko, Tomas Neumann mengaku timnya kesulitan menghadapi permainan Italia, sehingga tak bisa berkembang. Tekanan semakin berat, karena anak asuhnya juga harus memenangkan pertandingan jika ingin lolos.
"Akibatnya fatal, karena kami justru bermain buruk. Ini pelajaran berharga, karena masa persiapan kami yang memang tak maksimal," tukas Neumann.
Alasan serupa mengemuka dari Pelatih Kroasia, Mato Stankovic. Meski sudah menurunkan formasi terbaik, hasil imbang 2-2 kontra Rusia di partai terakhir Grup C, tak cukup untuk melewati perolehan angka Kazakhstan.
Pada pertandingan tersebut, Kroasia turun dengan formasi terbaik, yakni kiper Ivo Jukic, serta empat pemain di depannya, yakni Franko Jelovčić, Dario Marinović, Tihomir Novak dan Josip Suton.
Hasilnya mereka sempat unggul terlebih dulu pad amenit ke-9 setelah pemain lawan, Rubinho melakukan gol bunuh diri. Sempat disamakan skor via aksi Sergi Abramov pada menit ke-12, Krooasia unggul lagi pada menit ke-25 melalui Tihomir Novak.
Namun harapan mereka tertutup setelah Nikolai Pereverzev mencetak gol pada menit ke-39. "Saya bangga dengan apa yang ditunjukkan armadaku di lapangan. Kami berusaha untuk memberikan kejutan pada Rusia, dan itu berhasil di awal laga. Sayang, kami tak bisa memanfaatkan momentum tersebut. Pada enam menit terakhir, kami kehilangan kekuatan," ungkap Mato Stankovic, Pelatih Kroasia.
Sumber: ESPN, UEFA