Bola.com, Jakarta - Saat kompetisi profesional Tanah Air terhenti karena konflik berkepanjangan antara PSSI dengan Kemenpora, mantan pilar Timnas Indonesia U-23, Nico Malau, memilih menjalani profesi baru sebagai guru. Ia mengajar sebuah panti asuhan di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Nico Malau menyebut pekerjaan sebagai guru dipilih untuk menyambung hidup. Saat ini ia tidak bisa mengantungkan hidup dari bermain bola, karena situasi yang serba tidak pasti.
"Untuk sementara itu, saya mengajar dan melatih sepak bola di panti asuhan. Kebetulan panti asuhan ini mempunyai sekolahan. Saya diminta melatih dan mengajar teknik-teknik sepak bola anak-anak SMK-nya: SMK Desa Putra. Saya dengan senang hati melakukannya, sekalian juga saya bisa berlatih bersama klub lokal Desa Putera di Lenteng Agung," cerita Nico Malau ke bola.com pada Senin (8/2/2016).
Baca Juga
Cukupkah penghasilan sebagai guru menutupi kebutuhan hidupnya? "Kalau bicara soal gaji, cukup buat makan saja. Ya, namanya juga yayasan panti asuhan. Bukan tempat untuk mencari uang. Yang penting bagi saya bisa berbagi ilmu ke para siswa yang yatim piatu. Hitung-hitung dengan menjajar saya tetap bisa menjaga sentuhan bermain dan juga stamina," tutur pemain berdarah Binjai kelahiran 19 Maret 1991 itu.
Nico Malau tak mampu menyembunyikan kekecewaanya terhadap kondisi sepak bola nasional saat ini. "Umur saya terus bertambah, kondisi sepakbola di Indonesia belum juga menemui titik terang. Kisruh Kemenpora dan PSSI terus memanas. Sebagai pesepak bola saya amat dirugikan dengan kondisi ini," papar Nico yang membela Tim Garuda Muda periode 2012-2013 itu.
Padahal, menurut mantan pemain Persiba Balikpapan ini, seharusnya para pemain muda seusianya saat ini sedang merajut asa tampil di pentas kompetisi profesional, untuk kemudian berlomba-lomba masuk Timnas Indonesia.
Sayangnya kondisi ideal tersebut tak terjadi. Kompetisi profesional berbagai level mati suri sepanjang tahun 2015. Tim Merah-Putih absen tampil di kancah internasional, karena FIFA menjatuhkan sanksi pembekuan keanggotaan ke PSSI.
"Saya sedih dengan kondisi ini banyak pemain muda yang menganggur dan tak bisa bermain untuk prestasi, ya salah satunya saya. Saya berharap Kemenpora dan PSSI segera berdamai supaya kompetisi bisa kembali berjalan seperti semula," ucap Nico Malau.