Bola.com, Bangkalan - Belum jelasnya rencana diputarnya kompetisi membuat isi draf kontrak yang dibuat klub berbeda-beda. Meski mayoritas klub memberlakukan kontrak hampir sama, namun isi dari draf kontraknya yang tak seragam.
Kontrak pemain Madura United misalnya, secara umum mengacu pada draf kontrak sesuai petunjuk PT Liga Indonesia. Perbedaan kontrak yang disodorkan manajemen MU bisa dibilang hanya pada sistem penggajian.
Baca Juga
Hal ini bisa dilihat dari sistem gaji yang dibuat MU kali ini, yang ternyata tak berbeda jauh dengan tim-tim lain yang memberlakukan kenaikan berjenjang sesuai dengan ajang yang mereka ikuti. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jika wacana kompetisi tak terealisasi.
Hal ini tak lepas dari belum adanya kepastian dari PT Liga Indonesia selaku penggagas kompetisi tahun ini. PT LI sendiri saat ini baru mematangkan konsep turnamen bertajuk Indonesia Super Competition.
“Tentu sangat berbeda antara turnamen dengan kompetisi. Kendati dalam prakteknya menghabiskan durasi yang hampir sama. Turnamen tidak memberlakukan degradasi, sementara kompetisi ada degradasi dan promosi,” kata Haruna Soemitro, manajer MU.
Tidak adanya tim yang terdegradasi tentu menjadi salah satu faktor yang membuat persaingan antartim tidak seketat kompetisi, dimana sebuah tim harus berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik.
Maka itu, meski durasinya tetap setahun, manajemen MU menggunakan draf kontrak yang berlaku fleksibel menyesuaikan dengan kondisi dan situasi sepak bola Indonesia. Terutama mengenai sistem gaji pemain yang akan meningkat bertahap menyesuaikan level ajang yang mereka ikuti.
“Seperti tim lain, dalam kondisi sepak bola seperti sekarang kami tidak mau berspekulasi. Pemain pun bisa memahami maksud kami,” ujar Haruna.
Kabarnya, perbedaan mencolok adalah besaran persentase gaji. Jika beberapa klub lain membayar gaji pemain hanya 25 persen dari total gaji yang seharusnya mereka terima, di Madura United konon lebih besar. Namun hal itu dibantah oleh manajemen.
“Tidak, soal gaji biar jadi rahasia kami dengan pemain. Yang pasti kami memberlakukan aturan yang dipakai kebanyakan klub ISL,” jelasnya.