Bola.com, Malang - Meski sudah berada di Indonesia sejak 2012 arsitek Arema Cronus, Milomir Seslija, ternyata belum begitu fasih berbahasa Indonesia. Namun, hal itu tidak jadi kendala serius karena di setiap klub yang ditanganinya, Milo menjadikan salah satu pemain yang menguasai bahasa Inggris sebagai translator sehingga materi latihan dan komunikasi di lapangan bisa tetap berjalan.
Di Arema, Raphael Maitimo yang kebagian tugas sebagai translator. Setiap kali ingin menyampaikan program latihan, Maitimo diinstruksikan untuk menerjemahkan kepada pemain lain.
"Saya masih terus belajar bahasa Indonesia. Tapi, memang belum sempurna," kata Milo, yang juga mantan direktur teknik Barito Putera ini.
Dalam beberapa instruksi, sebenarnya Milo mencampur kalimatnya dengan bahasa Inggris dan Indonesia. Namun, tetap saja dia butuh pemain yang bisa menjabarkan semua keinginannya saat latihan.
Baca Juga
Di tim Arema memang jarang pemain yang bisa jadi translator. Apalagi gaya bicara Milo cukup cepat. Bek asal Spanyol, Kiko Insa, sebenarnya bisa berkomunikasi langsung dengan Milo, tetapi Kiko juga kesulitan menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Maitimo mengaku tak keberatan mendapat tugas tambahan. Selama bisa membantu, mantan pemain Persija Jakarta itu dengan senang hati menerima tugas tambahan sebagai penerjemah dalam sesi latihan.
"Tidak masalah bagi saya untuk menjelaskan keinginan Milo kepada teman-teman karena saya akan berikan semua tenaga untuk tim ini," kata pemain naturalisasi kelahiran Belanda ini.
Bila melihat barisan pemain lokal Arema Cronus, beberapa pemain bisa memahami bahasa Inggris. Hanya, kemampuan mereka pasif sehingga masih kesulitan jika berkomunikasi secara aktif.