Bola.com, Jakarta - Lionel Messi pernah mengatakan kalau kelak dunia akan mengakui kehebatan Paulo Dybala. Rasanya ucapan Messi tersebut tidak terlalu jauh dari kenyataan. Di Juventus, kala dipasang bergantian dengan Mario Mandzukic atau Alvaro Morata, Dybala menjadi amunisi utama Juventus dengan raihan 12 gol dan 7 assist dari 20 pertandingan di Serie A.
Sayangnya, catatan tersebut belum menular di Liga Champions musim ini. Dari 6 pertandingan, Dybala gagal menuai gol maupun assist. Dybala memang sukses melepaskan 14 tembakan musim ini, dengan 50% di antaranya dari luar kotak penalti.
Baca Juga
Namun, tetap tidak dapat dipungkiri pemain berusia 22 tahun ini merupakan satu aktor utama lini serang Juventus. Catatan tembakan dan percobaan melewati lawan (20) miliknya hanya kalah dari Paul Pogba (30). Selain itu, Dybala juga sukses menciptakan 6 peluang.
Sementara itu, peran Thomas Muller di lini serang Bayern Munchen juga menonjol. Pemain yang memiliki kemampuan dalam menciptakan dan menemukan ruang kosong ini ternyata berperan besar terhadap produktivitas timnya di Liga Champions musim ini.
Muller hanya 4 kali melakukan percobaan melewati lawan dan melepaskan 9 umpan kunci dari 6 penampilan. Hal ini konsisten dengan gaya permainannya yang memang tidak mengandalkan dua teknik tersebut.
Namun 84% akurasi operannya memastikan Bayern tidak gampang kehilangan bola di sepertiga lapangan akhir. Jumlah umpan suksesnya (158) berada di urutan dua setelah Douglas Costa (172), di antara seluruh pemain bertipikal menyerang milik Bayern.
Kemampuannya menemukan ruang kosong terlihat dari catatan 5 gol dan satu assist miliknya. Artinya Muller berkontribusi langsung pada 31% gol-gol milik Bayern. Bersama dengan Robert Lewandowski, dirinya berada pada 10 besar top skorer Liga Champions 2015-2016.