Bola.com, Makassar - Manajemen PSM Makassar memilih realistis dalam menentukan anggaran tim Juku Eja menghadapi persaingan di Indonesia Super Competition (ISC) 2016.
Menurut Munafri Arifuddin, CEO PSM, manajemen menilai sepak bola Indonesia masih berada dalam masa transisi, meski ISC 2016 jadi digelar April-November 2016.
"Kami harus cermat dalam menyiapkan anggaran. Terus terang kami masih trauma dengan kejadian tahun lalu. Berdasarkan hitungan realistis manajemen, perkiraan anggaran yang dibutuhkan berkisar Rp 10-15 miliar," ujar Munafri.
Baca Juga
Nilai anggaran ini lebih sedikit dibandingkan pengeluaran PSM tahun lalu yang berada pada kisaran Rp 20,2 miliar. Terkait hal ini, Munafri menjelaskan tahun ini sejumlah pos pengeluaran berkurang, seperti tunggakan gaji, renovasi stadion, dan sewa mes pemain PSM yang menyedot dana besar pada tahun lalu,
"Secara umum, pengeluaran tim tahun ini lebih banyak dihabiskan untuk mengontrak pemain dan biaya tandang," jelas Munafri yang juga ipar Sadikin Aksa, pemilik PSM ini.
Berdasarkan pengalaman musim lalu, besaran pengeluaran manajemen untuk kontrak pemain berada pada kisaran Rp 8-10 miliar. "Kami juga berusaha menekan anggaran di sejumlah pos. Misalnya, untuk transportasi, kami akan bekerja sama dengan salah satu maskapai penerbangan untuk mendapatkan harga khusus," jelasnya.
Munafri menambahkan seperti musim sebelumnya, Bosowa Semen tetap jadi sponsor utama PSM. "Saat ini, kami juga sedang menjalin komunikasi dengan sejumlah perusahaan. Tapi, soal kemajuannya,tergantung kepastian ISC 2016," tegas Munafri.