APPI Tak Paksa Pemain Jalani Aksi Boikot Turnamen

oleh Yosef Deny Pamungkas diperbarui 11 Feb 2016, 17:15 WIB
Kurniawan Dwi Yulianto, anggota Komite Eksekutif APPI. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta Legenda timnas Indonesia yang juga anggota Komite Eksekutif APPI, Kurniawan Dwi Yulianto menanggapi pro-kontra aksi pesepak bola boikot turnamen yang dicanangkan oleh Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI). Menurut Kurniawan, APPI akan terus maju dengan kampanye boikot turnamen karena ini dilakukan demi kebaikan para pemain itu sendiri.

Sejak kompetisi Indonesia Super League (ISL) berhenti pada pertengahan April 2015, sudah ada tiga turnamen besar yang dihelat di Indonesia. Ketiga turnamen itu adalah Piala Presiden, Piala Kemerdekaan dan Piala Jenderal Sudirman.

Digelarnya tiga turnamen tersebut tak terlepas untuk mengisi kekosongan pasca-Indonesia mendapatkan sanksi dari FIFA pada 30 Mei 2015. Akan tetapi, APPI menilai keputusan menggelar turnamen bukanlah solusi bagi kondisi sepak bola di Indonesia saat ini.

Advertisement

Menurut APPI, Indonesia membutuhkan kompetisi dan bukan turnamen. Hal tersebut yang mendasari APPI memutuskan untuk mengajak para pemain memboikot turnamen yang ada di Indonesia.

"Boikot turnamen tetap berjalan, tapi kalau ada pengumuman kompetisi akan berjalan itu bagus. Meski begitu kami akan tetap boikot turnamen karena itu kami anggap sebagai preseason," kata Kurniawan.

Lebih lanjut, Kurniawan juga mengomentari kondisi pesepak bola Indonesia yang kini terbagi menjadi dua, yakni ada yang ikut mendukung boikot turnamen dan menolak. Kurniawan mengatakan APPI tidak akan memaksakan kehendak dari para pemain tersebut untuk ikut dengan kampanye boikot turnamen.

"APPI tidak mau memaksa karena itu hak pemain. Ada beberapa pihak yang berpikir para pemain yang tergabung dalam APPI sudah memiliki duit yang banyak. Tapi jika pemain seperti Bambang Pamungkas yang sudah memiliki duit banyak masih peduli memikirkan pemain kenapa tidak didukung," ujar Kurniawan.

"Kami hanya mau para pemain memiliki nilai. Toh, nanti jika para pemain sudah memiliki value, kami juga tidak akan ngotot seperti ini lagi," ungkap Kurniawan.

Kurniawan menambahkan, APPI tidak hanya mengurusi soal gaji pemain yang tidak dibayar namun memiliki misi jangka panjang untuk sepak bola Indonesia. Salah satunya peduli dengan pembinaan pemain usia dini.

"Fokus APPI bukan hanya soal gaji pemain. Kami juga memiliki tujuan untuk membuat sepak bola Indonesia lebih baik lagi. Kami anggota APPI juga tidak menerima duit sedikit pun, sebab kami hanya ingin melihat dan membantu anak-anak kecil di Indonesia untuk terus bermain sepak bola tanpa memikirkan materi untuk masa depan mereka. Kami ingin membuat anak-anak tersebut bermain sepak bola untuk membuat prestasi di Indonesia," tutur Kurniawan..

Berita Terkait