Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis legendaris Indonesia, Susy Susanti, memprediksi kans Indonesia lolos ke babak final Piala Uber 2016 sangat berat. Menurutnya, target paling realistis bagi tim putri Tanah Air adalah menembus babak semifinal.
Perjuangan tim Indonesia di ajang Piala Uber dan Piala Thomas bakal dimulai pada babak kualifikasi di Hyderabad, India, 15-21 Februari 2016. Adapun putaran final akan digelar di Kunshan, Tiongkok, 15-22 Mei 2016.
Baca Juga
“Kalau untuk peluang Indonesia di Piala Uber, bisa lolos ke babak semifinal sudah bagus. Harus diakui prestasi pemain putri Indonesia kurang maksimal, belum sebagus dulu,” kata Susi, saat berbincang dengan bola.com, di kediamannya, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Pusat, Kamis (11/2/2016).
Tim putri Indonesia kemungkinan menurunkan Maria Febe Kusumastuti, Linda Wenifanetri, dan Fitriani pada nomor tunggal putri. Adapun pada nomor ganda putri harapan bertumpu pada pasangan Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Della Destiara Haris/Rosyita Eka Putri Sari. Dari semua pemain tersebut, hanya ganda Greysia/Nitya yang prestasinya mencolok.
Tak heran, Susy tak berani memasang target muluk-muluk. “Kondisi ini jadi PR (pekerjaan rumah) untuk PBSI dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Bibit putri memang tak sebanyak putra,” kata Susy yang juga menjabat sebagai anggota Staf Ahli Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI tersebut.
Bicara soal kans pemain putri di ajang Olimpiade, Susy masih punya harapan besar, terutama pada sektor ganda putri dan ganda campuran. Harapan ganda putri bertumpu pada pasangan Greysia/Nitya, sedangkan ganda campuran berharap banyak pada Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Sayangnya, penampilan Tontowi/Liliyana belakangan agak menurun. Namun, hal itu masih bisa diperbaiki hingga pelaksanaan Olimpiade, Agustus 2016.
“Ganda putri punya kans, soalnya Greysia dan Nitya kan sudah pernah juara Asian Games. Kans itu pasti ada bila diperjuangkan dengan maksimal. Begitu juga pada nomor ganda campuran,” kata istri Alan Budikusuma yang meraih emas Olimpiade pada 1992 tersebut.