Bola.com, Kediri - Uji coba Persik Kediri melawan Persinga Ngawi di Stadion Brawijaya Kediri, Minggu (14/2/2016) bukan pertandingan biasa. Partai tersebut berakhir dengan kemenangan Persik 2-0.
Pertandingan tersebut menjadi sebuah harapan bagi Kediri untuk kembali bangkit setelah dibubarkan pada 2014 akibat krisis finansial. Atas inisiatif suporter Persikmania, pertandingan berjalan sukses dan Stadion Brawijaya dipenuhi penonton.
"Teman-teman sangat antusias menghadapi Persinga. Ini bukan uji coba biasa. Karena partai ini juga bergengsi. Meskipun Persik terpuruk, tapi tetap menganggap ini klub besar sarat prestasi. Sementara Persinga tak boleh dianggap sebelah mata. Mereka adalah finalis Piala Kemerdekaan," ucap Harianto, mantan kapten dan saksi hidup kejayaan Persik meraih gelar juara LI 2003 dan 2006.
Baca Juga
Yang menarik, Ketua Panpel Dentama Ardiratna, pun selalu memberikan 'uang lelah' kepada pemain tiap mereka berlatih. "Tiap latihan Persikmania memberi uang Rp 50 ribu untuk tiap pemain. Ini membuat kami terenyuh dan punya rasa tanggung jawab moral atas kecintaan suporter kepada kami dan Persik," tambah Harianto.
Beberapa eks pemain Persik dan mantan anak asuh Alfiat di tim ISL U21 musim 2014 pun bergabung. Selain itu, Persik juga memanggil bekas pemain ISL 2014 dari luar Kediri, seperti kiper Sandi Firmansyah, M. Fachrudin, dan Jefri Dwi Hadi. Mereka juga sudah hubungi Rendi Irawan, tapi pada saat sama dia membela Madura United uji coba melawan Arema di Malang.
Yang jelas, lanjut Harianto, para pemain bicara uang pada laga ini. "Pemain dan Persikmania tak bicara uang. Kami punya semangat sama bagaimana membangkitkan klub ini. Kami yakin bila pertandingan nanti sukses, panpel tak tinggal diam. Tapi kami tak terlalu berharap, karena Persikmania belum pernah jadi panpel. Jadi potensi kerugian pasti ada. Yang penting, bagaimana Persik ada dan Persikmania tetap setia dengan klub ini," ucap Harianto.
Menurut Dentama Ardiratna, panpel mencetak total 6.000 lembar tiket. Sebanyak lima ribu untuk tribune ekonomi dan sisanya kelas VIP. "Modal penyelenggaraan dari iuran 20 korwil Persikmania. Kalau ada untung, bisa untuk modal usaha. Bila rugi, kami yang menanggungnya," kata Dentama.