Bola.com, Surabaya - Manajemen Surabaya United memberikan garansi kepada anak asuh Ibnu Grahan ditengah ketidakpastian turnamen dan kompetisi tahun ini. Pihak manajemen memastikan akan tetap memberikan dana bulanan kepada seluruh pemain.
Artinya, sekalipun pemain menganggur karena tidak ada turnamen maupun kompetisi, Surabaya United tidak akan menghentikan sumber penghasilan pemain. Keistimewaan ini tentu sulit didapatkan pemain yang bergabung dengan klub lain.
Manajemen membuat komitmen itu karena alasan kemanusiaan. Jaminan itu juga diberikan langsung pemilik saham terbesar sekaligus CEO Surabaya United, Gede Widiade. “Kasihan pemain kalau disetop. Saya yakin, kalau saya menyenangkan orang lain, pintu rezeki saya juga dibuka lebar-lebar oleh Allah SWT,” tutur pengusaha properti asal Surabaya itu.
Baca Juga
Dana untuk semusim pun sudah disiapkan Gede. Dengan demikian, pemain tidak perlu resah dan khawatir bakal tidak berpenghasilan jika sepanjang tahun ini lebih banyak menganggur karena kompetisi tidak diputar.
Malah, penghasilan pemain dipastikan bertambah jika Surabaya United turun di sebuah turnamen. Minimal, pemain menerima match fee sebesar Rp 2 juta per pertandingan. Uang bulanan atau biasa disebut beasiswa oleh manajemen Surabaya United juga meningkat. Jika sebelum turnamen hanya 25 persen dari total beasiswa yang mereka terima, beasiswa mengalami kenaikan menjadi 50 persen saat turnamen berjalan.
Pemain juga bisa tersenyum lebih lebar jika kompetisi diputar karena manajemen berjanji akan memberikan gaji pemain utuh alias 100 persen. “Itu belum termasuk bonus saat tim meraih kemenangan. Jika menang, uang mereka bisa melimpah,” ujar Rahmad Sumanjaya, manajer operasional.
Sebetulnya, garansi ini bukanlah hal baru yang diberlakukan Surabaya United. Musim lalu mereka sudah membuat aturan seperti ini. Bedanya, kala itu manajemen tidak meningkatkan besaran beasiswa dari 25 persen menjadi 50 persen jika tampil di turnamen. “Kali ini sebetulnya lebih baik karena ada peningkatan saat turun di turnamen,” kata Rahmad.
Mayoritas pemain juga senang dengan kebijakan tersebut karena mereka tak perlu pusing memikirkan pemasukan ketika tidak ada aktivitas sepak bola. “Kami mungkin hanya cari tambahan penghasilan dari yang lain. Setidaknya ada uang yang masuk ke rekening,” ucap Fandi Eko Utomo, pilar Surabaya United yang juga mantan pemain timnas U-23 itu.
Senada dengan Fandi, Feri Ariawan juga mengaku senang dengan garansi yang diberikan manajemen Surabaya United. Meski nilainya tidak terlalu besar, ia tak perlu bingung mencari uang untuk menutupi seluruh kebutuhan rumah tangga.
“Kami butuh ketenangan. Dengan jaminan ini, saya bisa lebih tenang menjalani kerja. Orang di rumah juga bisa lebih nyaman,” katanya.