Bola.com, Sleman - Vakumnya kompetisi reguler sebagai imbas konflik Kemenpora dan PSSI memaksa pesepak bola di Tanah Air kreatif dalam mencari penghasilan. Tak hanya tampil di sejumlah turnamen yang digelar, termasuk berskala antarkampung, usaha atau bisnis kecil-kecilan juga ditekuni. Seperti yang dilakukan Mahadirga Lasut.
Pemain anyar PSS Sleman itu membuka sejumlah usaha di tanah kelahirannya, Manado. Dirga mengungkapkan belajar merintis usaha dengan membuka bengkel tato dan penyewaan truk.
"Usaha tato saya lakukan ketika tidak ada aktivitas di sepak bola. Jadi, bukannya kalau saya balik kampung saja. Lumayan pelanggannya dan untuk mencari tambahan saja," kata Dirga Lasut.
Baca Juga
Demi masa tabungan di masa depan, pemain yang tenar saat memperkuat Timnas U-23 asuhan Rahmad Darmawan itu mulai melirik usaha lain. Ia cukup jeli melihat peluang yang ada. Lantaran di daerah kampung halamannya banyak usaha pertambangan, pilihan untuk menyewakan truk pun ia lakoni.
Dirga lantas membeli dua buah truk untuk disewakan ke proyek yang membutuhkan jasa angkut bahan-bahan material serta hasil pertambangan. "Tak hanya untuk proyek, tapi saya juga masuk ke beberapa perusahaan. Kebetulan daerah saya, daerah yang berkembang, dari material, pasir, aspal batu, pokoknya yang berkaitan dengan bahan bangunan, ada di sana," ujarnya.
"Jadi, saya hanya memanfaatkan potensial daerah saya dengan membeli dua truk. Setiap daerah kan mempunyai peluang usaha yang berbeda-beda. Jadi, saya coba buka usaha penyewaan truk," tambahnya.
Mantan pemain Persija Jakarta itu berharap usahanya berjalan lancar sehingga bisa menjadi tumpuan di saat kelak pensiun dari lapangan hijau. Sejauh ini usaha itu cukup menjanjikan. Bila penyewa sedang ramai, Dirga bisa mendapatkan pemasukan hingga Rp 12-13 juta dalam tiap bulannya.
"Mudah-mudahan lancar, biar ke depannya tidak bergantung lagi kepada sepak bola. Apalagi sepak bola Indonesia saat ini amburadul, tidak tahu arahnya mau ke mana," ujar pemain yang kini berusia 27 tahun itu.