Bola.com, Jakarta - Sepak bola identik dengan perpindahan pemain dari satu klub ke klub lain. Tak jarang perpindahan pemain tersebut menjadi perbincangan hangat jika dilakukan secara mendadak dan tak terduga.
Di Indonesia cerita-cerita hengkangnya seorang pemain dari suatu klub, kerap memicu kontroversi. Setahun belakangan ini proses kepindahan pemain dari satu klub ke klub berbeda terjadi berkali-kali.
Situasi sepak bola Indonesia sedang tidak dalam kondisi normal. Aturan transfer window yang berlaku di awal dan tengah musim tak berlaku karena kompetisi Indonesia Super League mati suri pada 2015.
Klub pun kerap bergonta-ganti pemain dari satu turnamen ke turnamen yang lain. Perpindahan pemain tak rumit karena rata-rata pemain hanya dikontrak jangka pendek mengikuti durasi turnamen yang diikuti.
Bola.com mencatat perpindahan sejumlah pemain pada awal 2016 yang menjadi perbincangan hangat. Berikut detailnya:
1. Fabiano Beltrame
Fabiano merupakan salah satu bek tengah asing terbaik yang mentas di Indonesia dalam periode lima tahun terakhir. Pemain asal Brasil ini sudah memperkuat klub-klub besar di Indonesia seperti Persela Lamongan, Persija Jakarta serta Arema Cronus.
Fabiano meninggalkan Arema pada akhir tahun 2015 dan memilih pulang ke Brasil untuk menikmati libur Natal. Sang stoper juga menyebut alasan ia mudik juga karena dipicu konflik sepak bola Indonesia yang berkepanjangan. Ia sempat berujar mungkin tidak kembali lagi ke Indonesia, tapi akan mencoba peruntungan di Malaysia atau Thailand.
Uniknya seusai berlibur, Fabiano tiba-tiba mengungkapkan tertarik kembali melanjutkan kariernya di Indonesia. Beberapa klub di Indonesia langsung bergerilya mendapatkan tanda tangan Fabiano. Tercatat ada empat klub yang tertarik dengan jasa Fabiano. Mereka adalah: Sriwijaya FC, Barito Putra, Madura United dan Persib Bandung. Negosiasi dilakukan klub-klub tersebut dengan sosok Eko Subekti, yang menjadi agen Fabiano.
Persib sempat menjadi klub yang paling diunggulkan mendapatkan Fabiano, mengingat mereka punya kekuatan finansial paling besar. Di sisi lain skuat Maung Bandung bertabur bintang. Akan tetapi, kabar mengejutkan muncul setelah Fabiano justru lebih memilih bergabung dengan Madura United.
Pelatih MU, Gomes de Oliveira telah mengonfirmasi keberhasilannya mendatangkan Fabiano. Kabarnya, pemain berusia 33 tahun itu akan tiba di Surabaya pada 19 atau 20 Februari 2016 dan kemungkinan bisa dimainkan saat MU melakukan laga uji coba melawan Persiba Balikpapan pada Sabtu, (20/2/2016) di Sumenep.
2. Boaz Solossa
Boaz merupakan ikon sekaligus pemimpin klub Persipura Jayapura. Sudah lebih dari 10 tahun pemain berusia 29 tahun ini berseragam Persipura.
Berbagai gelar mentereng juga berhasil dia persembahkan untuk tim berjulukan Mutiara Hitam itu, yakni Juara Liga Indonesia 2005, tiga trofi Indonesia Super League dan satu trofi Community Shield Indonesia pada tahun 2009.
Sepanjang kariernya, Boaz hanya membela dua klub profesional di Indonesia. Selain Persipura, pemain yang akrab disapa Bochi ini juga sempat bermain untuk Pusamania Borneo FC pada pergelaran Piala Presiden 2015 lalu dengan status pinjaman.
Ia kembali ke Persipura pada pengujung tahun untuk ikut ambil bagian di ajang Piala Jenderal Sudirman. Fakta pahit didapat sang bintang di awal tahun 2016 ini. Manajemen Tim Mutiara Hitam membubarkan tim karena kesulitan mendapatkan sponsor. Mereka bahkan mempersilahkan para pemainnya mencari klub baru.
Penyerang sayap dengan nomor punggung favorit 86 itu pun sempat diberitakan bakal hijrah ke Persib Bandung. Kabar terbaru, penyerang yang identik dengan tembakan kaki kiri ini justru bergabung dengan klub Timor Leste, Carsae FC. Agen Boaz, Jimmy Mak, mengungkapkan kliennya sudah sepakat untuk bermain selama satu musim di Carsae FC.
Nantinya, Boaz akan bereuni dengan kompatriotnya di Persipura, Immanuel Wanggai, yang telah lebih dulu bergabung dengan Carsae FC. Di klub ini ada satu lagi pemain asal Papua, yaitu Oktovianus Maniani.
3. Patrick Cruz dos Santos
Patrick Cruz mampu menyita perhatian sepak bola Indonesia setelah tampil apik di gelaran Piala Jenderal Sudirman beberapa waktu lalu. Pemain asal Brasil itu sukses menyabet gelar top scorer dengan koleksi tujuh gol.
Selain itu, Patrick juga berhasil membawa Mitra Kukar menjuarai Piala jenderal Sudirman usai menang 2-1 atas Semen Padang di laga puncak yang dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Hal ini yang membuat Tim Naga Mekes berusaha keras mempertahankan Patrick. Bak gayung bersambut, Patrick juga menyatakan kesetiaanya bakal terus berseragam Mitra Kukar.
Dalam wawancara bola.com pada akhir bulan Januari, agen sang pemain, Nelson Sanchez, menyebut kliennya ingin bertahan di Tenggarong karena sudah merasa nyaman.
Namun, pada Minggu (14/2/2016) kabar mengejutkan datang dari Patrick yang menyatakan hengkang dari Mitra Kukar untuk bergabung dengan klub Malaysia asuhan Rahmad Darmawan, Terengganu FC 2.
Patrick diberitakan telah menandatangani kontrak berdurasi satu musim. Disinyalir, alasan Patrick hengkang ke Malaysia karena menginginkan tampil di sebuah kompetisi resmi. Jika bertahan, ia mungkin hanya akan membela Mitra Kukar di pentas-pentas turnamen tidak resmi yang digelar mengisi kevakuman penyelenggaraan Indonesia Super League.
2
4. Kenji Adachihara
Perpindahan mengejutkan lainnya muncul dari klub Jawa Tengah, PSS Sleman. Klub berjulukan Super Elang Jawa, mendatangkan mantan penyerang Persib Bandung, Kenji Adachihara sebelum terjun di ajang Bali Island Cup 2016.
Kenji yang menghabiskan sebagian kariernya di klub-klub kasta elite Indonesia secara mengejutkan menerima pinangan PSS Sleman, klub yang tersandung kasus sepak bola gajah pada akhir 2014. Penyerang asal Jepang tersebut bersikap realistis. Pasca membela Persita Tangerang di ISL 2014 ia kesulitan mendapatkan kontrak permanen dari klub lain.
Kendati baru bergabung dalam hitungan pekan dengan PSS, Kenji mengaku sudah sangat betah. Ia seperti menemukan antusiasme sama seperti saat membela Persib tiga tahun silam.
"PSS punya suporter yang fanatik, tak kalah loyak seperti bobotoh Persib. Sambutan suporter ke diri saya pun amat luar biasa. Ini jadi penambah motivasi saya untuk memberikan hasil terbaik buat mereka," tutur Kenji.
5. Samsul Arif
Samsul hengkang dari Arema karena dianggap gagal membawa Arema juara di Piala Presiden dan Piala Jenderal Sudirman. Hal ini tentu sangat mengejutkan lantaran Samsul merupakan langganan mengisi lini depan Arema tiga tahun terakhir.
Mulai dari era pelatih Rahmad Darmawan, Suharno (almarhum) hingga Joko Susilo, nama Samsul selalu jadi pilihan utama bersama Cristian Gonzales.
Bahkan saat Milomir Seslija didapuk sebagai pelatih gres Tim Singo Edan pada awal Februari, nama bomber yang dibesarkan klub Persibo Bojonegoro tersebut masuk rencana ke depannya.
Namun, sang pemain pada Senin (15/2/2016) mengambil keputusan mengejutkan, mengakhiri kontrak bersama bek, Purwaka Yudhi. Perpisahan kedua pemain diwarnai tangis. Kelompok suporter Aremania amat terpukul dengan kepergian mereka.
Kepastian hengkangnya Samsul membuat Persija Jakarta dan Persib Bandung berlomba untuk mendaratkan Samsul. Kabar itu muncul setelah pelatih anyar Macan Kemayoran, Paulo Camargo diberitakan berniat membawa Samsul ke klub Ibukota. Keduanya pernah berkolaborasi di Persibo Bojonegoro musim 2012 silam.
Sayangnya, keinginan tersebut tak terwujud. Sebab, penyerang berusia 31 tahun dipastikan bergabung dengan Persib bersama kompatriotnya di Arema, Purwaka Yudi. Keduanya akan memulai debut di ajang Bali Island Cup 2016.