Bola.com, Jakarta - Dua gol yang bersarang ke gawang Chelsea saat bersua Paris Saint-Germain (PSG) di Stadion Parc des Princes, Rabu (17/2/2016) dini hari WIB, menggambarkan titik lemah lini belakang jawara Premier League musim lalu tersebut. Keberadaan duet Branislav Ivanovic-Gary Cahill bukan solusi jitu untuk menggantikan peran John Terry-Kurt Zouma.
Dua gol PSG dari Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-39 dan Edinson Cavani (78') membuktikan kurangnya koordinasi di area belakang. Krisis di sektor tersebut membuat Chelsea harus berpikir keras untuk menjalani Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions, plus konsistensi di Premier League.
Baca Juga
Sosok Kurt Zouma memang bukan kekuatan utama di depan jala Thibaut Courtois. Di sana masih ada sosok kunci, sang kapten John Terry. Tapi nyatanya, cedera yang menimpa bek tengah asal Prancis memunculkan kekhawatiran tersendiri bagi kubu Chelsea.
Zouma diprediksi harus menepi hingga akhir musim setelah mengalami cedera ligamen kala bersua Manchester United, Minggu (7/2/2016). Sekarang, Chelsea hanya tinggal menyisakan Gary Cahill di posisi bek tengah dengan kualitas yang serupa. Terbukti, peran yang diperlihatkan Cahill-Ivanovic, tak cukup bagus untuk membendung sisi agresivitas PSG.
Musim ini di Liga Inggris, Zouma bersama dengan John Terry seolah tidak tergantikan baik saat era Jose Mourinho maupun Guus Hiddink. Pada 25 pertandingan Chelsea musim ini, pemain bernama tengah Happy ini hanya absen kala Chelsea takluk di depan Southampton dengan skor 1-3, serta bermain imbang 2-2 kontra Watford.
Jika membandingkan statistik lima bek utama skuad The Blues saat ini, Zouma unggul di bidang penting. Beberapa sektor tersebut antara lain presentase kemenangan duel udara, akurasi tekel, dan jumlah sapuan per gim.
Berpostur 190 cm dan berat badan 90 kg, tidak heran jika bek muda ini tergolong kuat dalam perebutan bola udara. Rrata-rata 4.4 kali duel udara di tiap pertandingan, eks bek Saint Etienne ini memenangi 69%.
Perbedaan usia tampak jelas. John Terry yang 14 tahun lebih tua hanya mampu unggul 3,3 kali duel udara dan 1,3 kali tekel. Sementara Zouma yang belum genap berusia 22 tahun mampu melakukan lebih banyak dari itu.
Faktor mental yang membuat Zouma sedikit tidak tenang kala harus memegang bola. Akurasi operannya termasuk yang paling rendah bersama dengan bek kiri Cesar Azpilicueta, yakni 80 persen. Statistik operan tersebut masih tergolong bagus untuk seorang bek tengah.
Berlatar cedera yang menimp Zouma, Chelsea kemungkinan akan mengalami penurunan kekuatan terutama dalam perebutan bola dengan striker lawan. Cahill hanya memiliki 59% kemenangan duel udara. Apalagi jika mengingat mantan pemain Bolton Wanderers tersebut punya tendensi tinggi dalam keberanian duel udara. Kekalahan seorang bek tengah dalam duel udara hanya akan menambah permasalahan bagi lini pertahanan. Faktor itu masih ditambah akurasi tekel Cahill juga tidak sebaik Zouma.
Meski begitu, Cahill merupakan bek tengah yang lebih rajin memotong bola-bola hasil umpan terobosan maupun umpan silang dari lawan dibanding Terry dan Zouma. Apabila dimanfaatkan dengan baik, 2.4 intersep dan 2.1 blok, akan membuat Cahill tidak perlu repot-repot beradu duel dengan striker lawan.
Cahill cukup memastikan striker lawan tidak mendapatkan bola di kakinya atau berdiri di belakang striker lawan sembari menanti kesempatan untuk memblok tembakan. Kemampuan itu pula yang berpotensi memberi kesulitan bagi Chelsea.
Pemain berusia 30 tahun ini juga punya akurasi operan yang bagus (84%). Kehadirannya akan membantu proses bulid-up Chelsea dari lini belakang dengan lebih baik. Kesempatan mengincar serangan balik juga lebih baik dengan akurasi operan yang bagus miliknya. Terutama jika melihat angka statistik Cahill yang lebih jarang melakukan sapuan (5,3) dibandingkan Zouma (6,1), apabila Chelsea sedang dalam fase bertahan.
Namun, perlu diingat juga bChelsea hanya memenangkan 2 pertandingan selama Cahill bermain. Tentu saja ini cukup mengkhawatirkan. Mengingat calon bek tengah yang lain, Branislav Ivanovic memiliki akurasi tekel yang cukup buruk (45%).
Faktor beberapa blunder Ivanovic di awal musim juga menjadi pelajaran berharga. Hiddink tidak akan mengambil risiko dengan menempatkan Ivanovic berduet dengan Terry di garis akhir lini pertahanan Chelsea.
Pilihan lainnya juga tergolong berjudi. Ivanovic berduet dengan Terry, Azpilicueta harus digeser ke bek kanan dan pos bek kiri akan ditempati bek muda Baba Rahman. Opsi ekstrim lainnya adalah dengan menempatkan Obi Mikel atau Nemanja Matic yang belum pernah dicoba di posisi bek tengah. Namun, apakah Hiddink akan berani mengambil opsi tersebut? Kita lihat nanti.