Bola.com, Denpasar - Hendro Siswanto sudah ditunjuk jadi kapten sementara Arema Cronus sejak partai uji coba melawan Madura United (14/2/2016). Namun, laga kontra Bali United di Bali Island Cup (BIC) 2016, Kamis (18/2/2016), jadi pertandingan resmi pertama Hendro menjalankan peran sebagai kapten tim Singo Edan.
Bukan hal mudah karena Arema Cronus banyak dihuni para pemain senior, seperti Hamka Hamzah dan Cristian Gonzales. Namun, pelatih Milomir Seslija sudah menaruh kepercayaan kepadanya.
"Masih grogi sampai sekarang. TapI, banyak pelajaran yang saya dapat," kata Hendro, mengomentari tugasnya sebagai kapten tim usai mengalahkan Bali United.
Kepada bola.com, gelandang 25 tahun ini mengaku harus lebih tenang di lapangan dan seminimal mungkin melakukan pelanggaran yang tidak perlu karena dia diharapkan jadi contoh untuk pemain lain. "Saya kan biasanya bermain keras. Tapi, sekarang harus berubah," jelas mantan pemain Persela Lamongan ini.
Baca Juga
Selain itu, pelajaran lain yang didapat adalah berkomunikasi dengan wasit. Hendro diharapkan lebih sopan dengan pengadil lapangan. "Justru tak boleh banyak protes ke wasit. Jadi itu membuat saya juga lebih dewasa," imbuhnya.
Selama jadi pesepak bola profesional, Hendro belum pernah jadi kapten tim. Akan tetapi, saat bermain di tim besar dihuni banyak pemain bintang seperti di Arema ini, dia jadi pemimpin.
Hanya, Hendro tak bisa mengelak saat ditunjuk Milomir Seslija untuk jadi kapten. Pemain asal Tuban itu menganggap penunjukkan itu sebagai amanah dan harus dijalankan.
Tugasnya sebagai kapten tim memimpin rekan-rekannya tak hanya berlaku di dalam lapangan. Di luar lapangan, Hendro juga punya tugas tambahan, semisal menanyakan bonus pertandingan dan sebagai penyambung lidah dari pemain ke pelatih dan manajemen.
"Saya turuti usulan teman-teman ke pelatih dan manajemen. Hanya, segan saja kepada pemain yang tipikalnya diam. Kalau pemain senior seperti Hamka Hamzah dan Cristian Gonzales justru enak komunikasinya," kata Hendro Siswanto.