Bola.com, Malang - Persaingan dalam ajang Pertamina Proliga 2016 tak hanya panas di dalam lapangan. Perseteruan antar pendukung tim juga sudah sengit sejak seri pembuka di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur.
Tiga tim yang bertanding pada hari pertama, Jumat (19/2/2016), yaitu tuan rumah Jakarta Elektrik PLN, Jakarta PGN Popsivo, dan Jakarta BNI Taplus mengerahkan suporter masing-masing. Pegawai PLN, karyawan BNI, dan anggota brimob memenuhi tribune penonton untuk memberikan dukungan buat tim mereka.
Baca Juga
Tim putri Popsivo didukung sekitar 200 anggota brimob saat menghadapi Elektrik pada laga pembukaan Pertamina Proliga 2016. Mereka yang hadir di arena pertandingan berasal dari satuan Brimob Detasemen 13 Pelopor Satbrimob Jatim asal Malang dan Porong.
Keberadaan anggota brimob ini membuat atmosfer pertandingan menjadi lebih hidup. Mereka tak berhenti menyanyikan yel-yel, berjoget, dan menabuh perkusi sepanjang pertandingan.
Kubu Elektrik tak mau kalah. Mereka juga menyanyikan lagu-lagu khas Aremania (suporter Arema) dengan lirik yang sudah dimodifikasi. Nyanyian mereka terdengar semakin nyaring dengan tambahan suara pukulan stik balon setiap Yolla Yuliana dkk. mencetak poin.
"Mayoritas dari kami berasal dari Malang, Surabaya, hingga Pasuruan. PLN pusat juga ada yang mewakili. Semua yang datang ini memang fans fanatik voli, jadi tanpa perintah perusahaan pun akan datang sendiri. Soal lagu tak ada persiapan. Spontan saja di sini. Kami bisa kompak karena biasa nonton Arema juga," kata Reki Wowiling, Koordinator Fans PLN, kepada Bola.com.
Militansi anggota brimob dalam memberikan dukungan sudah sangat luar biasa. Namun, Popsivo gagal menang. Tim asuhan Muhammad Ansori itu menyerah dengan skor telak 0-3.
Kekompakan suporter PLN kembali diuji saat tim putra Elektrik menghadapi Jakarta BNI Taplus pada pertandingan kedua. Pasalnya, pendukung BNI juga tak kalah heroik dalam memberikan support buat tim kesayangan mereka.
Laga antara Elektrik kontra BNI berjalan ketat. Panasnya duel di lapangan merembet ke penonton. Kedua kubu saling berbalas yel-yel demi memberikan semangat kepada jagoan mereka. Namun, kali ini PLN harus berada di pihak yang kalah karena tim asuhan Putut Marhaento itu menyerah 1-3 dari BNI.
"Kalah-menang dalam pertandingan itu biasa. Ini masih laga pertama. Kami yakin tim putra Elektrik bangkit pada pertandingan berikut," ujar Reki.
Walau saling serang lewat kata-kata dan nyanyian, ketiga kubu suporter tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Tak ada friksi maupun hal-hal negatif lain yang terjadi sampai seluruh laga Proliga 2016 berakhir.
Nikmati foto-foto Alaina Bergsma bersama Gresik Petrokimia di sini