Bola.com, Bandung - Peserta babak kualifikasi PON 2016 cabang sepak bola menggelar temu teknik di Hotel Horison, Bandung, Sabtu (20/2/2016). Dalam pertemuan itu ditetapkan beberapa aturan, yakni soal alih status pemain ISL dan penggunaan pemain di bawah 23 tahun yang sudah bergabung klub profesional.
Dalam peraturan babak kualifikasi pasal 6 poin 4 yang diterbitkan oleh PB PON, satu tim boleh memiliki maksimal lima pemain profesional yang berasal dari klub ISL dan Divisi Utama. Namun, hanya tiga pemain yang boleh turun dalam satu pertandingan.
Pemain yang berasal dari klub ISL dan Divisi Utama juga wajib menyertakan draft kontrak dengan klub, sebagai persyaratan mengikuti babak kualifikasi PON. Hal itu tercantum dalam pasal 6 poin 5. Sementara, pemain ISL yang bermain di tim U-21 tetap dianggap sebagai pemain amatir.
Baca Juga
Menanggapi hasil pertemuan teknik ini, Manajer Tim Pra PON Jateng, Johar Lin Eng merasa lega. Pasalnya, sebelumnya muncul wacana hanya pemain amatir yang boleh tampil di babak kualifikasi dan babak utama PON 2016. Padahal, Jateng memiliki beberapa pemain profesional yang diandalkan.
"Sudah tidak ada masalah lagi untuk babak kualifikasi, termasuk soal status pemain dan venue pertandingan yang tidak berubah," kata Johar.
Setelah mendapat kepastian soal status pemain dari PB PON, Jateng langsung menginventarisasi pemain yang akan memperkuat tim pada kualifikasi. Sejauh ini, ada dua pemain yang berasal dari klub ISL, yakni Septian David Maulana (Mitra Kukar) dan Ricky Fajrin Saputra (Bali United Pusam).
Sementara, dua pemain lain yang sebelumnya gabung klub ISL, Ravi Murdianto dan Wawan Febrianto berstatus pemain amatir karena terakhir kali bergabung membela PS TNI.
Babak kualifikasi PON cabang sepak bola digelar mulai 20 Maret di lima kota, yakni Kota Bandung (Stadion Siliwangi), Kab. Bandung (Stadion Si Jalak Harupat), Ciamis (Stadion Galuh), Bekasi (Stadion Patriot), dan Bogor (Stadion Pakansari).