Laga Panas, Samator Bekuk Palembang Bank SumselBabel 3-2

oleh Oka Akhsan diperbarui 20 Feb 2016, 20:04 WIB
Pevoli Surabaya Samator, Rendy Ferbriant, melakukan spike ke arah pemain Palembang Bank Sumsel Babel pada putaran pertama Proliga 2016 di GOR Ken Arok, Malang, Sabtu (20/2/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Malang - Surabaya Samator dipaksa bekerja keras saat menundukkan Palembang Bank Sumsel dengan skor 3-2 (25-17, 26-28, 25-20, 24-26, 19-17) pada laga lanjutan Pertamina Proliga 2016, di GOR Ken Arok, Malang, Sabtu (20/2/2016).

Pertandingan berjalan ketat sejak set pertama. Samator yang mendapat banyak dukungan dari penonton yang memenuhi GOR Ken Arok, berhasil mengendalikan permainan dan memetik kemenangan dengan margin cukup jauh 25-17.

Advertisement

Memasuki set kedua, Palembang Bank SumselBabel bangkit. Tim besutan Victor Laiyan tersebut tak lagi membiarkan Samator tampil agresif mengontrol serangan. Alhasil pertandingan berjalan sangat ketat dan harus berakhir dengan skor 28-26 untuk keunggulan Palembang Bank Sumsel Babel.

Pada dua set berikutnya, kedua tim bergantian memetik kemenangan, hingga kedudukan 2-2. Pertandingan pun harus ditentukan melalui set kelima. Kali ini, Samator berhasil keluar menjadi pemenang.

Pada pertandingan tersebut, pemain asing Bank SumselBabel, Mory Sidibe, berulangkali disoraki penonton karena bergaya tengil dan sempat berselisih dengan pemain asing Samator, Reidel Alfonso Gonzales Toiran, pada set kedua saat kedudukan 23-23.

Selain Sidibe, pemain asing Bank SumselBabel lainnya, Marko Bojic, juga terlihat emosional dalam laga ketat tersebut.

“Kami bersyukur bisa memenangi laga pertama ini. Pertandingan yang sangat ketat dan luar biasa menegangkan. Ini jadi modal bagus menghadapi laga-laga selanjutnya. Set kelima bukan hanya laga, tapi perang mental,” kata manajer Samator, Hadi Sampurno, kepada wartawan, seusai pertandingan.

Kapten Samator, Mahfud Nurcahyadi, mengaku lega bisa memenangi pertarungan ketat tersebut. “Alhamdulillah bisa menang. Hasil ini jadi bahan evaluasi ke depan,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih Bank SumselBabel, Victor Laiyan, mengaku kecewa karena kemenangan yang sudah di depan mata melayang begitu saja.

“Saat poin-poin kritis seharusnya pemain tidak perlu memaksakan pemain melakukan jump-serve. Harusnya main aman saja,” kata Laiyan.