Bola.com, Yogyakarta - Perwakilan klub Divisi Utama menggelar pertemuan di Ciamis, 24-25 Februari 2016. Namun, PSIM Yogyakarta bakal absen lantaran acara tersebut lantaran dinilai tak jelas arah tujuannya. Manajemen berjulukan Laskar Mataram itu memilih mengikuti pertemuan yang digelar PT Liga Indonesia di Jakarta, 26 Februari 2016.
"Kami sudah menerima undangan dari panitia pertemuan di Ciamis. Namun, forum itu agendanya sampai sekarang belum jelas. Daripada mubazir, tim hanya berangkat ke pertemuan di Jakarta," kata Agung Damar Kusmandari, ketua umum PSIM.
Sejak dibatalkannya Divisi Utama 2015, PSIM hingga kini memilih vakum. Sejumlah turnamen yang digelar tidak dihiraukan manajemen, seperti Piala Kemerdekaan 2015. Praktis tim yang sudah dibentuk akhirnya bubar karena tidak ada kompetisi. Padahal, tim Kota Gudeg itu memiliki sejarah panjang di pentas sepak bola Tanah Air.
Baca Juga
Agung memiliki alasan kuat terkait kehadiran di pertemuan Jakarta. Sebab, PT Liga Indonesia selama ini jadi rujukan utama terkait penyelenggarakan kompetisi. Perusahaan pimpinan Joko Driyono itu juga merupakan satu-satunya operator kompetisi yang sah oleh PSSI sebagai otoritas sepak bola tertinggi di Tanah Air.
"Kami mengikuti petunjuk dari atas saja termasuk pertemuan dan segala keputusan. Kami hanya anggota PSSI," ucap pria yang juga anggota DPRD Kota Yogyakarta tersebut.
Meski hadir dalam pertemuan PT Liga Indonesia, Agung belum menemukan gambaran maupun usulan yang akan disampaikan dalam agenda itu. Namun jika pertemuan berakhir positif dengan menghasilkan kompetisi, pihaknya bakal langsung mencoba melakukan persiapan.
Namun demikian, jika tidak menghasilkan keputusan yang positif untuk kelangsungan kompetisi, pihaknya belum bisa memastikan langkah tim yang bermarkas di Stadion Mandala Krida Kota Yogya itu. "Kami dan seluruh tim tentu hanya ingin kompetisi Divisi Utama kembali bergulir," tuturnya.