Bola.com, Samarinda - Tim PON Kaltim akhirnya tak diperkuat para pemain profesional pada ajang Piala Gubernur Kaltim yang diputar 27 Februari-13 Maret. Para bintang muda tersebut membela klub masing-masing. Kebetulan pula, klub tersebut juga berkiprah di turnamen berhadiah total Rp 3,65 miliar itu.
Adi Nugroho masih mengenakan kostum Semen Padang. Sedangkan Terens Owang Puhiri dan Arpani pengisi pos utama di tim Pusamania Borneo FC (PBFC). Begitu juga Rudolof Yanto Basna, Noval, dan Yogi Rahardian yang jadi andalan pelatih Jafri Sastra di skuat Mitra Kukar.
"Kami harus lupakan mereka. Ini malah melegakan saya, karena bisa fokus dengan pemain amatir yang telah ikut pemusatan latihan selama beberapa bulan terakhir. Tanpa pemain ISL itu, saya yakin tim PON Kaltim tetap bisa menyulitkan klub-klub elite tersebut," kata Edi Simon Badawi, pelatih PON Kaltim.
Baca Juga
Kelegaan mantan arsitek Persiba itu juga didasarkan pada kekompakan tim yang telah terbangun sejak awal. Baik itu di luar maupun dalam lapangan. "Pemain telah lama berkumpul, mereka sudah seperti keluarga besar. Keharmonisan sehari-hari terbawa di permainan. Saya juga tak perlu bongkar pasang pemain lagi, karena pemain ISL itu tak bisa bergabung," ujarnya.
Sejak tim PON Kaltim digembleng pada bulan September lalu, juara bertahan PON Riau ini telah melakoni 32 kali laga uji coba. Mulai lawatan di Sulawesi, Jatim, hingga TC jangka panjang di Sanga Sanga, Kutai Kartanegara. Terakhir kali, mereka menjinakkan Persela 2-1 pada uji coba di Sanga Sanga.
"Kami sudah merapat ke Balikpapan. Besok kami akan uji coba terakhir melawan klub lokal. Kami tak punya target di Piala Gubernur Kaltim. Kami hanya ingin memberi pelajaran dan pengalaman kepada pemain muda PON Kaltim, sebelum mereka berlaga di PON Jabar," ucap Edi.
Apalagi, lanjut Edi Simon, tiga kontestan Grup C seperti tuan rumah Persiba, Surabaya United, dan Semen Padang punya pemain pengalaman.
"Itu belum pemain asing mereka. Saya ingin menggembleng anak-anak agar jadi pemain bermental juara. Tapi saya akan tetap instruksikan mereka bermain ngotot dan jangan silau dengan nama besar klub di Piala Gubernur Kaltim," kata Edi Simon Badawi.