Bola.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo akan mencabut sanksi admimistratif atau pembekuan yang dijatuhkan Kemenpora ke PSSI pada April 2015. Hal itu dikatakan Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, setelah melakukan pertemuan dengan Jokowi di Istana Negara, Rabu (24/2/2016) sore.
"Hasil pertemuan dengan Presiden, PSSI akan diaktifkan kembali dan reformasi sepak bola Indonesia tetap berjalan," kata Agum Gumelar.
Setelah mendapat kabar baik dari Presiden, Agum akan melaporkan ke FIFA. FIFA akan menggelar Kongres Luar Biasa pada 26 Februari 2016 di Zurich, Swiss.
Sebelum KLB FIFA, ada agenda sidang anggota Komite Eksekutif pada 24 Februari. Meski kasus Indonesia tak dibahas, FIFA akan menentukan kepastian Indonesia jadi voter KLB.
Baca Juga
"Hari ini juga saya akan melapor ke FIFA, soal pencabutan sanksi administratif PSSI," ucap Agum.
Agum menambahkan, apabila ada tuntutan untuk KLB, maka harus sejalan dengan statuta FIFA dan memenuhi persyaratan. Pemerintah dan Tim Ad-Hoc akan terus bekerja sama untuk mengawal proses reformasi sepak bola Indonesia.
"KLB bisa saja terjadi apabila sesuai dengan statuta FIFA dan melalui jalur yang benar," imbuhnya.
Terkait pemerintah yang belum bergabung dengan Tim Ad-Hoc, Agum tidak mau berbicara lebih banyak karena pada dasarnya pemerintah dan Tim Ad-Hoc memiliki visi yang sama untuk memperbaiki tata kelola sepak bola Indonesia.
"Kami akan mengawasi proses reformasi sepak bola. Baik pemerintah maupun Tim Ad-Hoc sudah sejalan," tegasnya.
PSSI dibekukan oleh Menpora Imam Nahrawi pada 17 April 2015. Setelah PSSI dibekukan, kompetisi di berbagai level berhenti. FIFA kemudian menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena intervensi pemerintah dalam federasi sepak bola.
Selama sanksi FIFA, sepanjang 2015 Timnas Indonesia absen dari berbagai kejuaraan. Selain itu, Indonesia juga tak bisa melaksanakan program kerja sama dengan FIFA-AFC.