Bola.com, Jakarta - Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, merasa kecewa dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan pembekuan PSSI hanya sebatas kajian. Sebab, menurutnya hal itu berbeda dengan hasil pertemuan yang dilakukannya bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (25/2/2016) sore WIB.
Agum menyatakan dalam rapat yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Menpora Imam Nahrawi, Jokowi meminta pembekuan PSSI segera dicabut. Hal ini untuk mengakhiri kekisruhan sepak bola di Tanah Air yang sudah terjadi hampir setahun ini.
Baca Juga
Perbedaan pendapat ini membuat Jenderal Purnawirawan TNI itu merasa gusar. Pasalnya, ia mendengar secara langsung kalau Jokowi meminta pembekuaan PSSI dicabut tanpa perlu dikaji lagi.
"Pramono Anung berbicara seakan yang saya sampaikan tidak benar. Hal ini membuat saya sakit. Masa saya dicurigai berbohong, padahal semua perkembangan sudah saya sampaikan saat pertemuan dengan Presiden Jokowi di istana," kata Agum usai rapat dengan Tim Ad-Hoc di rumahnya, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).
Menurut Agum bukan hanya dirinya yang mendengar pencabutan PSSI harus dicabut. Melainkan Wakil Presiden, Jusuf Kalla juga mendengar yang sama dengan dirinya.
"Apa telinga saya yang salah mendengar perintah dari Presiden. Bila salah saya mesti ke dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk periksa. Tapi pak Wakil Presiden, Jusuf Kalla juga mendengar yang sama dengan saya," ujarnya.
Meski begitu, mertua dari Taufik Hidayat itu mengatakan Jokowi dan Imam Nahrawi sebenarnya memiliki kesamaan visi dengan Tim Ad-Hoc. Untuk itu ia berharap pemerintah bisa bekerja sama dengan timnya membenahi tata kelola sepak bola di Tanah Air.
"Saya sangat berharap dapat bekerja sama dengan Kemenpora untuk reformasi sepak bola Indonesia. Sebab, dalam pertemuan itu mereka menunjukkan keinginan memperbaiki sepak bola. Jadi niatnya juga baik," tuturnya.
Agum Gumelar menambahkan kalau dalam pertemuan itu juga membahas soal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. "Tetapi syaratnya proses pengajuan KLB tersebut harus sesuai dengan ketentuan yang ada di Statuta FIFA," ucap sang mantan Ketua Umum PSSI tersebut.