Agum Gumelar Merasa Tidak Bohong soal Pencabutan Pembekuan PSSI

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 25 Feb 2016, 21:24 WIB
Agum Gumelar, merasa tidak salah dengar instruksi Presiden RI, Joko Widodo, soal pencabutan pembekuan PSSI. (Bola.com / Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - Ketua Tim Ad-Hoc, Agum Gumelar, merasa kecewa dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan pembekuan PSSI hanya sebatas kajian. Sebab, menurutnya hal itu berbeda dengan hasil pertemuan yang dilakukannya bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Rabu (25/2/2016) sore WIB. 

Agum menyatakan dalam rapat yang dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Menpora Imam  Nahrawi, Jokowi meminta pembekuan PSSI segera dicabut. Hal ini untuk  mengakhiri kekisruhan sepak bola di Tanah Air yang sudah terjadi hampir setahun ini.

Advertisement

Perbedaan pendapat ini membuat Jenderal Purnawirawan TNI itu merasa gusar. Pasalnya, ia  mendengar secara langsung kalau Jokowi meminta pembekuaan PSSI dicabut tanpa perlu dikaji lagi.

 

"Pramono Anung berbicara seakan yang saya sampaikan tidak benar. Hal ini membuat saya sakit. Masa saya dicurigai berbohong, padahal semua perkembangan sudah saya sampaikan saat pertemuan dengan Presiden Jokowi di istana," kata Agum usai rapat dengan Tim Ad-Hoc di rumahnya, Jakarta  Selatan, Kamis (25/2/2016).

Menurut Agum bukan hanya dirinya yang mendengar pencabutan PSSI harus dicabut. Melainkan Wakil Presiden, Jusuf Kalla juga mendengar yang sama dengan dirinya.

"Apa telinga saya yang salah mendengar perintah dari Presiden. Bila salah saya mesti ke dokter telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) untuk periksa. Tapi pak Wakil Presiden, Jusuf Kalla juga mendengar yang sama dengan saya," ujarnya.    

Meski begitu, mertua dari Taufik  Hidayat itu mengatakan Jokowi dan Imam Nahrawi sebenarnya memiliki kesamaan visi dengan Tim Ad-Hoc. Untuk itu ia berharap pemerintah bisa  bekerja sama dengan timnya membenahi tata kelola sepak bola di Tanah Air.

"Saya sangat berharap dapat bekerja sama dengan Kemenpora untuk reformasi sepak bola Indonesia. Sebab, dalam pertemuan itu mereka menunjukkan keinginan memperbaiki sepak bola. Jadi niatnya juga baik," tuturnya.

Agum Gumelar menambahkan kalau dalam pertemuan itu juga membahas soal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. "Tetapi syaratnya proses pengajuan KLB tersebut harus sesuai dengan ketentuan yang ada di Statuta FIFA," ucap sang mantan Ketua Umum PSSI tersebut.

 

Berita Terkait