Perubahan di Ganda Putra Tim Piala Thomas Tetap Terbuka

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 26 Feb 2016, 21:26 WIB
Rian Agung Saputro/Berry Angriawan, posisinya belum aman di tim Piala Thomas Indonesia. (Liputan6.com)

Bola.com, Jakarta - Tim Piala Thomas Indonesia memastikan diri menjadi juara babak Kualifikasi Piala Thomas 2015 yang digelar di Hyderabad, India, 15-20 Februari. Pada babak final, Indonesia menang atas Jepang.

Baca Juga

Advertisement

Indonesia menang 5-0 atas Maladewa, 4-1 dari Thailand, dan 3-2 atas Taiwan pada babak penyisihan grup. Selanjutnya Tommy Sugiarto cs. unggul 3-0 dari Hong Kong di perempat final.

Berikutnya Indonesia menang atas tuan rumah India dengan skor 3-2. Sementara pada partai puncak, Indonesia unggul 3-2 dari Jepang.

Meski sukses menjadi juara, sejumlah evaluasi tetap dilakukan karena Indonesia tak selalu menang mutlak. Dari enam pertandingan yang dijalani tim, kemenangan mutlak hanya diperoleh dua kali, yaitu atas Maladewa dan Hong Kong.

Salah satu evaluasi dilakukan di nomor ganda. Menurut pelatih Herry Iman Pierngadi, dari tiga ganda yang dibawa ke India, hanya Hendra Setiawan/M. Ahsan yang tampil memenuhi ekspektasi.

Dua ganda lain adalah Berry Angriawan/Rian Agung Saputro dan Angga Pratama/Ricky Karanda. Penampilan ganda pelapis ini dinilai masih belum stabil.

“Berry/Rian di laga final lawan Jepang tidak bisa tampil maksimal. Apa yang mereka capai di latihan sehari-hari tidak keluar di pertandingan. Hanya sekitar 50% kemampuan mereka yang keluar. Hal ini harus diperbaiki,” ucap Herry, saat ditemui bola.com di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (26/2/2016). 

Sementara Angga/Ricky terkendala kondisi fisik Angga yang baru pulih dari sakit demam berdarah. Hal ini yang menyebabkan penampilan mereka juga tak bisa konsisten.

“Pukulan Angga masih terlihat kurang tenaga. Belum kembali seperti kondisi sebelum sakit. Hal ini memengaruhi permainan mereka secara keseluruhan,” lanjut Herry.

Soal mental juga menjadi sorotan. Saat bertanding, dalam situasi kritis, mereka masih kerap panik. Soal ini, Herry berusaha memanfaatkan sesi sharing.

“Saya ajak bicara secara personal. Kadang Hendra/Ahsan sebagai pasangan yang lebih senior juga membantu dengan menceritakan pengalaman jika menghadapi situasi serupa,” kata Herry.

Dua pasangan pelapis itu tak bisa santai. Masih ada pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon yang bisa saja menyodok untuk jadi pesaing.

“Semua peluang masih terbuka. Persaingan antara tiga ganda pelapis sangat ketat. Mereka harus kerja keras kalau mau dipilih masuk tim,” tegas Herry.

Herry belum menjamin siapa yang akan mendampingi Hendra/Ahsan di putaran final Piala Thomas yang akan digelar di Kunshan, China, Mei 2016. Siapa yang dinilai siap akan dipilih untuk masuk ke dalam tim inti Piala Thomas.