Bola.com, Zurich - Gianni Infantino menjanjikan transparansi keorganisasian FIFA setelah resmi memenangkan pemilihan Presiden FIFA dalam Kongres Luar Biasa di Zurich, Jumat (26/2/2016) waktu setempat.
Baca Juga
Infantino yang sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal UEFA, mendapatkan 115 suara atau 27 suara lebih banyak dari Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa dalam putaran kedua pemilihan. Pada putaran pertama, Infantino meraup 88 suara, Sheikh Salman 85 suara, Pangeran Ali 27 suara, dan Jerome Champagne 7 suara.
Hasil in cukup mengejutkan karena Infantino diklaim hanya mendapat dukungan dari anggota UEFA, sedangkan Salman didukung negara-negara Asia dan Afrika.
"Teman-teman, saya tidak bisa mengutarakan perasaan saat ini. Saya melewati petualangan yang membawa saya bertemu dengan orang-orang fantastis. Kami akan berusaha merestorasi citra dan respek FIFA," ucap Infantino dikutip Guardian.
"Saya ingin bekerja sama dengan Anda semua untuk membangun era baru FIFA, di mana sepak bola kembali menjadi sorotan utama. FIFA melalui masa-masa menyedihkan, tapi itu semua sudah selesai. Kami akan mengutamakan kembali transparasi dalam keorganisasian dan bekerja dengan kerja keras serta penuh komitmen."
"Kami harus mengimplementasikan reformasi dan keorganisasian yang bagus serta transparasi. Kami butuh rasa hormat melalui kerja sama, komitmen dan kami akan memastikan fokus kepada olahraga indah yang bernama sepak bola," tambah Infantino.
Sekadar informasi, pada 21 Desember 2015, Komite Etik FIFA menjatuhkan hukuman delapan tahun larangan beraktivitas dalam dunia sepak bola untuk Michel Platini dan Presiden non-aktif FIFA, Sepp Blatter. Keduanya menjadi tersangka dalam kasus suap dan korupsi di tubuh FIFA dalam 20 tahun terakhir. Demi mengisi posisi yang kosong, FIFA menggelar Kongres Luar Biasa yang dimenangi Infantino.
Sumber: The Guardian