Bola.com, Kazan - Awan gelap sedang menggelayuti insan bulutangkis dunia. Dalam dua pekan terakhir, pemain Denmark, Carsten Mogensen dan eks atlet Indonesia, Rian Sukmawan, kolaps setelah bertanding.
Pada Sabtu (27/2/2016), Rian Sukmawan mengembuskan napas terakhir setelah menjalani laga ekshibisi di Semarang, Jawa Tengah. Kabar mengejutkan dari mantan ganda putra Indonesia tersebut sontak membuat insan bulutangkis nasional berduka.
Baca Juga
Sepekan sebelumnya, Carsten Mogensen yang tak sadarkan diri di hotel di sela-sela Kejuaraan Beregu Eropa sekaligus Kualifikasi Piala Thomas di Kazan, Rusia. Mogensen mengalami pecah pembuluh darah di otak sebelah kanan sehingga harus dioperasi.
Beruntung, nyawa pemain berusia 32 tahun itu masih bisa diselamatkan. Saat ini, Mogensen masih menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Kazan dan sedang diusahakan untuk diterbangkan ke Denmark pada akhir pekan ini.
Proses pemulihan Mogensen diperkirakan memakan waktu lama. Fakta tersebut sangat merugikan Denmark dalam menghadapi tiga turnamen besar pada 2016, yakni All England di Birmingham, Inggris, pada 8-13 Maret, Piala Thomas di Kunshan, China (15-22 Mei), dan Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil (11-20 Agustus).
Mogensen bersama sang partner, Mathias Boe, merupakan juara bertahan nomor ganda putra All England. Dengan kondisi Mogensen saat ini, hampir dipastikan mereka tak bisa mempertahankan titel di salah satu turnamen bulutangkis tertua dunia itu.
Absennya Mogensen/Boe juga bakal mengurangi kekuatan Denmark di Piala Thomas. Apalagi pasangan ranking 4 dunia itu merupakan ganda putra terbaik Denmark pada saat ini.
Namun, kekhawatiran terbesar adalah terkait keikutsertaan Boe/Mogensen di Olimpiade. Berdasarkan ranking kualifikasi per 25 Februari, peraih perak Olimpiade London 2012 itu masih bertengger di peringkat keempat.
Jika Mogensen absen dalam durasi yang lama, posisi mereka terancam disalip oleh pasangan lain. Kalau pun tetap lolos ke Rio, mereka belum tentu bisa tampil apabila kondisi Mogensen kurang fit.
Musibah yang dialami Mogensen jelas jadi kerugian bagi Denmark, tapi di sisi lain membuka peluang bagi negara lain, termasuk Indonesia. Saat ini, Indonesia mengincar dua tiket dari ganda putra.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sudah hampir dipastikan mengamankan satu spot di Rio. Satu tiket lain diharapkan bisa direbut pasangan Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi atau Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Peluang terbesar dimiliki Angga/Ricky. Mereka kini berada di posisi ke-12, berselisih 11.273 poin dengan ranking 8, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang). Sementara itu, Gideon/Kevin menempati peringkat ke-15.
Peluang Indonesia meloloskan dua wakil ganda putra masih terbuka mengingat banyak turnamen yang bisa diikuti untuk meraih poin sampai kualifikasi berakhir pada 5 Mei. Untuk nomor ganda, setiap negara berhak meloloskan dua wakil yang berada dalam ranking 1-8 kualifikasi.
Di sisi lain, selama Mogensen menepi dari lapangan untuk sementara, Boe akan berpasangan dengan pemain China, Cai Yun. Keduanya sudah mendaftar untuk turnamen Malaysia Open Premier SuperSeries di Kuala Lumpur, Malaysia, pada April.
"Saya ingin tetap fit sambil menunggu kesembuhan Mogensen. Setelah berdiskusi dengan pelatih Lars Uhre, saya memutuskan bermain dalam beberapa turnamen dengan Cai Yun yang telah pensiun dari tim nasional China. Kami masih membutuhkan persetujuan dari Federasi Bulutangkis China, tapi kami telah mendaftar untuk Malaysia dan Singapura Terbuka," kata Boe lewat media sosial facebook.