Bola.com, Solo - PT Gelora Trisula Semesta (GTS) berencana menggulirkan enam kompetisi mulai level tertinggi ISL, Divisi Utama, U-21, U-17, hingga Liga Nusantara untuk menggairahkan kembali sepak bola Indonesia.
Namun, tokoh sepak bola nasional, FX Hadi Rudyatmo, mengimbau operator pimpinan Joko Driyono itu tak gegabah menggulirkan agenda tersebut. PT GTS diharapkan menunggu pencabutan pembekuan PSSI sebelum kick-off kompetisi itu dimulai.
"Lebih baik tunggu dulu sanksi dicabut. Jika tetap bergulir dikhawatirkan akan terhenti di tengah jalan seandainya pemerintah mencabut sanksi pembekuan PSSI. Kasihan klub-klub kalau seperti itu," kata pria yang akrab disapa Rudy kepada bola.com.
Baca Juga
Seperti diketahui, PT GTS berencana menggulirkan Indonesian Soccer Competition (ISC) A untuk ISL dan Divisi Utama dengan nama ISC B hingga Liga Nusantara. Untuk kasta tertinggi akan diikuti 18 klub, sementara Divisi Utama dimeriahkan 59 tim dan akan dibagi menjadi enam grup.
Namun yang jadi ganjalan, ISC A dan B tidak ada promosi atau degradasi. Jika nantinya pembekuan PSSI dicabut, secara otomatis kompetisi yang sudah berjalan akan kembali menjadi ISL dan Divisi Utama.
"Format itu bisa jadi blunder. Jika tanpa degradasi dan promosi, klub yang kesulitan dana bisa saja memilih tida turut serta karena tak ada sanksi untuk klub yang tak ikut kompetisi. Tapi, bila ternyata di tengah jalan, kompetisi berubah dan jadi seperti ISL maupun Divisi Utama , tim-tim yang absen tadi bagaimana nasibnya?" tutur Wali Kota Solo tersebut.
Mantan anggota Komite Normalisasi (KN) PSSI itu berharap PT GTS untuk sedikit bersabar. Terlebih Rudy memprediksi pencabutan sanksi pembekuan PSSI oleh pemerintah akan terealisasi dalam waktu dekat. "Biar sanksi dicabut dulu lalu gelar KLB (Kongres Luar Biasa-red) PSSI. Prediksi saya, tidak sampai Mei nanti, KLB PSSI sudah bisa digelar," tuturnya.