Bola.com, Munchen - Meraih 19 gelar juara selama hampir delapan musim melatih dua klub berbeda, membuat Pep Guardiola menyandang status sebagai satu di antara pelatih terbaik di muka bumi. Sang pelatih asal Spanyol ini tidak selamanya mencatatkan hasil sempurna.
Baca Juga
Karier pria bernama lengkap Josep Guardiola Sala ini sebagai pelatih mulai melesat ketika menangani Barcelona pada periode Juli 2008 hingga Juni 2012. Selama empat musim menangani El Barca, Guardiola mampu mempersembahkan 14 gelar juara, termasuk mengukir treble winner pada 2008-2009.
Selepas menukangi Blaugrana, pelatih berusia 45 tahun ini menerima pinangan Bayern Munchen pada 26 Juni 2013. Dia berhasil membawa The Bavarians merengkuh lima gelar juara.
Keberhasilan Guardiola memetik berbagai gelar juara bersama Barcelona dan Bayern Munchen tak lepas dari taktik brilian yang diterapkannya. Ia mengandalkan strategi tiki-taka dengan mengutamakan penguasaan bola, membuat klub yang diasuhnya selalu tampil dominan.
Berdasarkan statistik yang dilansir Squawka, di bawah asuhan Guardiola, Barcelona mampu mencatat rata-rata 60 persen penguasaan bola. Begitu pula ketika mengasuh Die Bayern. Bukan hanya itu, Los Azulgrana arahan Guardiola juga meraih 178 kemenangan, 47 hasil imbang, dan menelan 21 kekalahan dari 246 pertandingan di seluruh ajang kompetisi.
Jumlah gol yang dikoleksi Barcelona selama empat musim ditangani Pep Guardiola juga terbilang fantastis, yakni 633 gol atau 2,57 gol per pertandingan dengan kebobolan 178 gol atau 0,43 gol per laga.
Sementara itu, Bayern Munchen ketika ditukangi Guardiola mampu mendulang 108 kemenangan, 17 hasil imbang, dan menelan 19 kekalahan dari 144 laga di seluruh ajang kompetisi, dengan mencetak 378 gol dan kebobolan 115 gol.
Sejumlah rekor juga dicatatkan Pep Guardiola bersama Barcelona dan Bayern Munchen. Ketika melatih El Barca, pria asal Spanyol itu mampu membawa anak asuhnya melakoni 28 pertandingan tidak terkalahkan di seluruh ajang kompetisi 2010-2011. Performa tersebut berasal dari 23 menang dan lima hasil imbang. Sedangkan bersama Bayern, Guardiola mengukir 17 kemenangan beruntun di Allianz Arena pada 2015-2016.
Kendati begitu, performa impresif klub-klub yang diasuh Pelatih Terbaik Dunia 2011 ini tidak selamanya berjalan sempurna. Pada 2011-2012, Los Cules hanya meraih satu gelar juara, yakni Copa Del Rey. Sedangkan di La Liga, Barca finis di peringkat ketiga dan terhenti di semifinal Liga Champions.
Bersama Bayern Munchen, Pep Guardiola belum pernah sekalipun membawa klubnya menjuarai Liga Champions. Prestasi terbaik Die Roten di bawah asuhan Guardiola dalam ajang Liga Champions hanya menembus semifinal.
Bukan hanya itu, rekor 17 kemenangan beruntun di kandang sendiri juga terhenti saat bersua klub medioker, Mainz 05. Pada laga pekan ke-24 Bundesliga Jerman, Kamis (3/3/2016) dini hari WIB, FC Hollywood menyerah dengan skor 1-2.
Jairo Samperio membuka keunggulan Mainz pada menit ke-26, sebelum disamakan Arjen Robben menit ke-64. Namun, Jhon Cordoba tampil sebagai pahlawan Mainz berkat golnya pada menit ke-86.
Performa Bayern Munchen dalam tujuh pertandingan terakhir selepas Pep Guardiola ditunjuk sebagai manajer Manchester City, juga menemui hambatan. Kubu Munchen meraih empat kemenangan, dua hasil imbang, dan menelan satu kekalahan.
Meski begitu, Guardiola enggan menyerah begitu saja. Berbekal pengalamannya tersebut, pria kelahiran 18 Januari 1971 itu berambisi menyudahi kariernya bersama Bayern Munchen dengan meraih tiga gelar juara.
"Kami sekarang harus memikirkan pertandingan selanjutnya. Penampilan kami pada pertandingan tadi tidak cukup baik, tetapi saya tidak merasa kecewa," ujar Pep Guardiola selepas laga kontra Mainz 05.
Sumber: Berbagai sumber