Bola.com, Samarinda - Persela Lamongan gagal memperbaiki rekor pertemuannya dengan Arema Cronus. Kekalahan 1-3 dari Arema pada laga terakhir babak penyisihan Grup A di Stadion Segiri, Samarinda, Jumat (4/3/2016), memperpanjang catatan tak pernah menang atas Singo Edan.
Ini merupakan yang keempat Persela harus memupus asa bisa memenangi laga melawan Arema. Pada tiga bentrokan sebelumnya, Laskar Jaka Tingkir juga tak bisa mengalahkan Arema.
Asisten pelatih Persela, Didik Ludianto mengungkapkan kegagalan timnya di pertandingan ini tak lepas dari keluarnya Victor Pae akibat kartu merah pada babak pertama. Berhasil mengimbangi Arema pada babak pertama, Herman Dzumafo dkk. mulai kesulitan membendung Arema yang meningkatkan intensitas serangannya pada babak kedua.
Baca Juga
Hal ini disebabkan menurunnya stamina pemain sehingga konsentrasi para pemain Persela mengendur. Kelemahan inilah yang mampu dimanfaatkan Arema untuk meenggempur pertahanan Persela.
“Pada babak pertama tidak terlihat timpang meski kalah jumlah pemain. Tapi begitu memasuki menit 60 ke atas, anak-anak sudah mulai kehabisan tenaga. Disitulah kelihatan celah di pertahanan kami,” ujar Didik.
Pertahanan rapat yang dibangun Persela pada babak pertama memang mendadak kacau memasuki babak kedua. Para pemain belakang Persela kurang fokus dalam menjaga pergerakan lawan. Tak heran, ketiga pemain Arema, Esteban Vizcarra, Hamka Hamzah, dan Srdan Lopicic sangat mudah menyusup di antara pemain Persela untuk mencetak gol.
“Pemain kurang fokus menjaga pergerakan tanpa bola lawan. Hal ini yang membuat kami kecolongan tiga gol di babak kedua,” ujar Didik.
Terlepas dari itu, gol kedua Arema membuat mental pemain Persela jatuh. Maklum, bermain dengan 10 pemain saja, sulit bagi mereka mengejar ketertinggalan. “Gol ketiga semakin membenamkan tim kami,” sebut Didik.