Bola.com, Balikpapan - Persiba Balikpapan hanya butuh hasil seri saat melawan Surabaya United untuk memastikan satu tiket ke semifinal Piala Gubernur Kaltim. Kedua tim dijadwalkan bentrok di Stadion Persiba, Balikpapan pada Minggu (6/3/2016) sore.
Walau begitu, pelatih tim berjulukan Beruang Madu, Eduard Tjong, enggan bermain aman. Ia tetap mengincar kemenangan absolut. ''Dari awal saya tekankan pada anak-anak untuk tampil fight tanpa melihat posisi tim di klasemen saat ini. Apalagi Surabaya United punya potensi menyingkirkan Persiba. Jadi tidak ada alasan untuk bersantai,'' kata Edu saat dihubungi bola.com pada Sabtu (5/3/2016).
Baca Juga
Persiba memang berada di atas angin dengan menempati klasemen sementara Grup C dengan torehan enam angka. Poin sempurna didapat usah mengalahkan Semen Padang dan PON Kaltim. Surabaya United dan Semen Padang kini sama-sama mengemas tiga poin di tempat kedua dan tiga.
Edu menilai, meski berada di puncak klasemen, tiket empat besar yang nyaris digenggam bisa buyar jika Surabaya dan Padang sama-sama bisa memenangi duel akhir penyisihan.
Untuk itu, mantan pelatih Persis Solo bakal menurunkan formasi ofensif seperti dua laga sebelumnya. Boakay Eddy Foday dan Reza Mustofa bakal diplot sebagai ujung tombak. Dwisula penyerang itu bakal ditopang kuartet gelandang agresif macam: Gideon Victor Wai, Lucky Wahyu, Solehuddin, maupun Rahel Radiansyah.
Khusus Lucky Wahyu, kondisinya masih dipantau hingga beberapa jam jelang kick-off. Mantan gelandang PSS Sleman itu mengalami cedera engkel di laga terakhir. ''Saya siapkan Saddam Sudarma seandainya kondisi Lucky tak memungkinkan untuk merumput,'' tegas Eduard Tjong.
Sementara itu, duet Ledi Utomo dan Kohn Dirkir Glay jadi benteng kokoh gawang Persiba yang dikawal Gery Mandagi.
Selain itu, Edu berharap kontribusi para juru gedor. Sebab sang mentor menilai Bookay Foday dkk. banyak membuang peluang. Salah satunya saat mengalahkan PON Kaltim, 1-0 yang sebiji golnya justru dicetak kiper Gery Mandagi. ''Para penyerang sudah saya beri pemahaman untuk mengesampingkan ego. Semoga mereka bisa unjuk produktivitas pada laga terakhir nanti,'' tegasnya.
Di sisi lain, pelatih Surabaya United, Ibnu Grahan, berharap anak-asuhnya tidak gentar menghadapi Persiba, yang berstatus tuan rumah. "Para pemain sudah terbiasa tidak mendapat dukungan maksimal dari suporter, jadi mereka tidak perlu takut dengan teror penonton," ungkap Ibnu.
Ibnu mengakui punya pekerjaan rumah besar, membangun soliditas permainan timnya yang banyak ditinggal pemain kunci.
Ambil contoh di sektor tengah. Surabaya United tak memiliki pemain yang berkarakter pengendali permainan macam Evan Dimas serta Hargianto, yang statusnya tengah dipinjam klub lain. Namun, situasi tersebut tak lantas membuat Ibnu Grahan patah arang.
Modal pemain belia yang mendominasi tim jadi alasan. Mereka pemain yang lapar prestasi dan punya mental pantang menyerah. "Kami menyongsong Piala Gubernur Kaltim dalam kondisi tidak benar-benar siap. Namun, bukan berarti kami menyerah begitu saja. Selama pemain punya semangat untuk bekerja keras, saya yakin kami bisa membuat kejutan," ucap sang pelatih.