Bola.com, Jakarta - Tim Transisi bentukan Menpora, Imam Nahrawi, berencana mulai bergerak merangkul klub-klub Indonesia Super League (ISL) dan Divisi Utama untuk memuluskan rencana Kongres Luar Biasa PSSI.
Posisi klub-klub anggota PSSI yang berstatus sebagai pemegang hak suara dalam kongres jadi terasa penting. KLB tidak mungkin terselenggara jika mereka tidak mengajukan surat permohonan resmi ke PSSI.
Baca Juga
Juru Bicara Kemenpora, Gatot Dewa S. Broto membenarkan tentang adanya rencana pertemuan Tim Transisi dengan klub ISL serta Divisi Utama. "Insya Allah pertemuan tersebut akan digelar seminggu lagi di Kantor Kemenpora. Undangan akan dikirimkan ke klub pada Senin atau Selasa pekan depan," ujar Gatot kepada bola.com, Sabtu (5/3/2016) malam.
Menurut Gatot, selain membahas soal kemungkinan KLB PSSI, pertemuan itu dimaksudkan untuk membahas rancangan kerja Tim Transisi. Pemerintah ingin memastikan klub-klub tahu secara pasti konsep tata kelola sepak bola yang diusung Tim Transisi. "Sosialisasi dilakukan untuk menyamakan pemahaman," ujar Gatot.
Konflik berkepanjangan antara PSSI dengan Kemenpora belum ada tanda-tanda berakhir. PSSI yang dibekukan terus melakukan perlawanan.
Presiden PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti, bahkan dengan berani menuding Menpora, Imam Nahrawi, sebagai biang keladi tak kunjung selesainya masalah sepak bola nasional. Politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa tersebut dianggap tak punya niat baik menuntaskan perseteruan.
Menurut La Nyalla jika Imam Nahrawi mempunyai niat untuk menyelesaikan kisruh yang terjadi akibat pembekuan PSSI melalui SK No. 01307, maka Menpora akan mengutus perwakilan untuk duduk di Tim Ad-Hoc Reformasi yang digagas FIFA.
"Sebaiknya Menpora Imam Nahrawi mundur saja. Karena sudah sangat jelas kalau dia tak mampu menyelesaikan persoalan sepak bola. Kalau mau memperbaiki sepak bola, tentunya harus melibatkan PSSI, silahkan saja bergabung dengan Tim Ad-Hoc," kata La Nyalla Mattalitti dalam rilisnya yang diterima bola.com pada Jumat (4/3/2016) malam.
Menurut La Nyalla, Presiden RI, Joko Widodo, telah mengintruksikan pencabutan SK pembekuan PSSI. Tapi, Menpora malah terkesan mempersulitnya dengan melontarkan sembilan syarat pencabutan pembekuan PSSI ke DPR RI.
"Saya kira, Presiden Joko Widodo bisa jatuh karena ada menteri yang tidak menaati perintah seorang presiden. Saya sebagai rakyat biasa dengan hormat meminta pak Presiden Joko Widodo untuk segera mencabut pembekuan PSSI," ujarnya.
"Ini demi rakyat yang selama ini kehilangan mata pencaharian akibat dari adanya SK pembekuan PSSI dari Kemenpora. Kasihan rakyat kecil yang selama ini hidup dari sepak bola,"ungkap La Nyalla Mattalitti.