Status Juara Grup Tak Diakui, Pra PON Papua Mulai dari Nol Lagi

oleh Gatot Susetyo diperbarui 06 Mar 2016, 12:48 WIB
Kualfikasi PON 2016 di cabor sepak bola yang diulang sesuai instruksi Tim Transisi membuat Pra PON Papua harus mempersiapkan tim dari awal. (Bola.com/Robby Firly)

Bola.com, Jayapura - Pelatih tim Pra PON Papua, Djoko Susilo, harus mulai dari nol lagi untuk persiapan timnya jelang kualifikasi ulang yang digelar di Jabar di bawah pengawasan Tim Transisi, mulai 20 Maret 2016.

Pasalnya, Pra PON Zona Papua yang digelar di Jayapura, Oktober 2015, tidak diakui karena diselenggarakan tanpa restu Tim Transisi. Padahal, tim Papua telah lolos ke  putaran final PON Jabar 2016 dengan posisi sebagai juara grup.

"Saya harus mulai awal lagi karena hasil di Jayapura lalu tak diakui. Apalagi tim ini sempat vakum setelah kualifikasi lalu. Jadi saya harus menggembleng fisik pemain dan memantapkan permainan tim lagi. Karena ada perubahan komposisi pemain yang disesuaikan regulasi terbaru dari Tim Transisi," ungkap Djoko.

Advertisement

Aturan terbaru, tiap kontestan Pra PON boleh menyertakan lima pemain profesional berasal dari ISL dan Divisi Utama. Namun, dari lima itu hanya tiga orang yang turun di lapangan. Lantaran Papua memiliki delapan pilar profesional, Djoko Susilo harus mencoret tiga pemain.

"Ironisnya, delapan pemain itu semuanya pilar utama kami. Saya terpaksa membongkar skuat dan mencari pengganti yang tak banyak mengubah skema permainan tim," jelasnya.

Masalah Djoko Susilo tak berhenti sampai di situ karena ada pemain yang saat ini sedang bergabung di klub. Christhover Sibi berbaju Semen Padang di Piala Gubernur Kaltim. Sedangkan M. Tahir sedang menjalani pemusatan latihan bersama Persipura di Kota Batu untuk persiapan tampil di Piala Bhayangkara.

"Kami akan menggelar pemusatan latihan di Jakarta, sekalian mencari lawan latih tanding. Saya sudah menghubungi pelatih Semen Padang soal Sibi. Begitu pula dengan Tahir di Persipura. Saya ingin keduanya balik ke tim Papua untuk persiapan kualifikasi karena saya harus menyetel tim ini lagi," kata Djoko, yang telah sebulan menggembleng tim Pra PON Papua sejak awal Februari lalu.